kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Target sejuta ponsel Evercoss di tahun 2016


Rabu, 26 November 2014 / 15:54 WIB
Target sejuta ponsel Evercoss di tahun 2016
ILUSTRASI. OJK beri keleluasaan pelaku industri asuransi untuk mengenakan tarif asuransi yang rendah.?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Uji Agung Santosa

SEMARANG. Potensi pasar ponsel domestik memang menggiurkan. Ini pula yang membuat pemilik merek ponsel Evercoss, PT Aries Indo Global (AIG)  mewujudkan pembangunan pabrik perakitan ponsel di Semarang,  Jawa Tengah.  Hadirnya pabrik baru di atas lahan delapan hektare ini demi  target produksi satu juta ponsel Evercoss per bulan pada 2016 mendatang.

Hadirnya pabrik perakitan diharapkan juga bisa memperlancar proses distribusi di pasar lokal, menekan biaya  serta menekan beban biaya impor dan mengurangi potensi kerusakan produk.

Edward Sofiananda, Direktur Aries Indo Global memaparkan, jika mereka masih mengandalkan impor ponsel dari China, Aries Indo harus menanggung pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan (PPh) sekitar 17,5%. Bila dirakit di dalam negeri, beban PPN dan PPh turun menjadi 12,5%.

Adapun potensi kerusakan juga bisa ditekan di bawah 1%. "Kami juga bisa memastikan kualitas jauh lebih baik dirakit sendiri daripada produksi di China," katanya, Selasa (25/11) saat kunjungan ke pabrik di Semarang.

Husni Wijaya, General Manager Aries Indo Global menambahkan, pabrik tersebut dibangun di kawasan Bukti Cemara Baru, Semarang. Saat ini dalam proses pembangunan dan dalam tahap pondasi dan desain. Targetnya, pabrik ini  bisa kelar dua tahun ke depan atau 2016.

Sembari menunggu selesainya proses konstruksi, Aries Indo Global akan tetap mengoperasikan pabrik transisi dengan kapasitas lebih kecil dari yang berlokasi di Semarang. Jika pabrik sebenarnya akan dibangun di lahan seluas 8 hektare, pabrik transisi inimemanfaatkan lahan seluas 2,5 hektare di kawasan industri Terboyo Megah.

Asal tahu saja, sejak enam bulan terakhir ponsel yang dipasarkan Evercoss di tanah air merupakan hasil rakitan dari pabrik transisi tersebut. Hingga bulan November 2014, perusahaan ini baru berhasil memanfaatkan sepertiga dari total kapasitas produksi pabrik  yang mencapai sekitar 500.000 per bulan.

Artinya, dari total 12 lini produksi yang tersedia, AIG hanya mengoperasikan empat lini produksi saja. "Kami tidak  bisa langsung karena kami butuh waktu satu bulan sampai  dua bulan untuk melatih sumber daya manusia di setiap lini produksi," katanya.

Saban hari, pabrik transisi  Evercoss ini mampu memproduksi 1.500 sampai 2.500 ponsel pintar seri seri A7A dan A7E, 3.000 ponsel fitur seri C5F serta 1.000 unit sampai  1.500 unit tablet seri AT1A. Di pabrik ini, AIG sudah mempekerjakan sekitar 3.000 pekerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk menangani proses perakitan dan pengemasan.

Untuk mewujudkan pabrik baru ini, perusahaan ini sudah menyiapkan dana investasi sekitar Rp 1 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun pabrik di Bukit Cemara Baru sekaligus pabrik transisi di kawasan industri Terboyo Megah.

Tanpa memperinci alokasi dana untuk masing-masing pabriknya, Edward hanya mengatakan sampai saat ini untuk proyek tersebut pihaknya sudah menghabiskan sekitar 30% dari total anggaran atau nilainya sekitar Rp 300 miliar.

Ponsel pintar merajai

Sebagai produsen dan distributor ponsel yang menyasar kelas menengah, Aries Indo Global tidak khawatir terhadap efek dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Mereka tetap optimistis penjualan moncer tahun depan.

Djanto Djono, Chief Marketing Officer Aries Indo Global menilai kenaikan harga BBM subsidi justru menjadi peluang untuk lebih gencar lagi memasarkan ponsel Evercoos ke kalangan kelas menengah. "Pasar akan semakin kompetitif dan Evercoss menawarkan ponsel dengan spesifikasi lebih tinggi dengan bujet yang sama," urai dia.

Ia meyakini pada 2015 nanti prospek ponsel pintar atau smartphone akan semakin berkembang dari tahun ini. Bila tahun ini pemasaran ponsel pintar dan ponsel fitur Evercoss masih imbang di angka 50%,  tahun depan porsinya akan berubah drastis, yaitu ponsel pintar mencapai  porsi 70%,  sedangkan ponsel fitur tinggal 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×