kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Mengapa Harga Beras Masih Mahal? Ini Jawaban Mendag Zulhas


Jumat, 13 Januari 2023 / 05:14 WIB
Mengapa Harga Beras Masih Mahal? Ini Jawaban Mendag Zulhas
ILUSTRASI. Harga beras di pasaran yang masih tinggi.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Harga beras di pasaran yang masih tinggi. Apa penyebabnya?

Menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), hal ini terjadi karena beras yang diimpor Bulog pada Desember tahun lalu, hingga kini yang turun ke pasar baru 70.000 ton. 

"Kan yang datang masih 70.000 ton, itu artinya berasnya kurang. Makanya jangan protes kalau terus impor," kata Zulhas di Tangerang, Kamis (12/1/2023). 

Zulhas mengatakan, keran impor beras akan dibuka hingga akhir Januari 2023. Hal ini mengingat pada periode Februari - Maret 2023, Indonesia akan memasuki musim panen. 

"Kita kasih kesempatan sampai dengan Januari, berapa nanti yang masuk kita abisin untuk operasi pasar. Ini kita coba banjiri lagi, mudah-mudahan bisa turun (harga beras). Kan, Februari - Maret sudah panen, jadi impor Februari tidak lagi, Januari terakhir," tambah Zulhas. 

Zulhas mengatakan, bagi ibu-ibu yang meninginkan harga Rp 9.450 per kg, dia menjamin ketersediannya, namun dengan jenis beras medium. 

Baca Juga: Sejumlah Sentra Produksi Beras Sudah Mulai Panen Perdana di Awal Tahun 2023

Di sisi lain, Zulhas memastikan harga beras premium stabil. Sebagai bentuk dukungan terhadap petani, aturan beli beras juga diperbarui. 

Zulhas bilang, dalam aturan terbaru, Bulog membeli gabah dengan harga paling rendah sebesar Rp 4.450 per kg. 

"Jadi sekarang sudah dirubah atas persetujuan Kemendag, di mana (sebelumnya) Bulog membeli gabah bukan harga paling tinggi, tapi (sekarang) paling murah Rp 4.450 per kg, jadi bisa di harga Rp 5.000 atau Rp 6.000," kata dia. 

Untuk menyerap hasil petani beras, Zulhas memastikan berapapun jumlah dana yang dibutuhkan tersedia. Dia bilang, dengan bentuk subsidi ini, petani tidak dirugikan dan masyarakat juga bisa mendapat beras sesuai dengan harga yang terjangkau. 

Baca Juga: Pemerintah akan Naikkan HPP Beras dan Gabah

"Dananya berapapun ada, berapapun akan dibeli dan dengan harga tinggi, bukan harga murah. Jadi, kalau beras itu harganya Rp 10.000, Bulog akan beli Rp 10.000, tapi jualnya tetap Rp 8.200, nanti ada pengecer harga paling tinggi jualnya Rp 9.450 jadi ada subsidi kan. Kalau Bulog beli Rp 11.000, jualnya tetap Rp 8.200," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Beras Masih Mahal, Mendag Zulhas: Impor Baru Masuk 70.000 Ton"
Penulis : Kiki Safitri
Editor : Erlangga Djumena

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×