kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.936.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Mengembangkan Ekosistem Digital, Begini Langkah Pandi, APJII dan ATSI


Kamis, 06 Maret 2025 / 17:14 WIB
Mengembangkan Ekosistem Digital, Begini Langkah Pandi, APJII dan ATSI
ILUSTRASI. Pemerintah siap dukung ekspansi pasar nama domain .id ke luar negeri


Reporter: Ahmad Febrian, Rashif Usman | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri digital membutuhkan sinergi. Maka, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia
(Pandi), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), dan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menggelar Indonesia Digital Forum 2025. 

Ajang ini memperkuat sinergi komunitas dan industri internet, serta memberikan masukan terkait dengan kebijakan dan regulasi ekosistem digital di Indonesia. Meliputi infrastruktur (backbone, akses, cloud dan data center), konten dan aplikasi, regulasi, SDM serta aspek ekonominya.

John Sihar Simanjuntak, Ketua Pandi menerangkan, pencapaian pendaftaran nama domain .id yang mencapai sekitar 1,2 juta pada akhir tahun 2024, mencerminkan jumlah website dan konten yang terhubung dan juga sekaligus menggunakan layanan data center dan cloud.

"Pembangunan konektivitas dan aksesibilitas khususnya terhadap jaringan internet, merupakan infrastruktur pengembangan ekosistem digital di Indonesia. Pandi Meeting yang telah diselenggarakan beberapa tahun kini menjelma menjadi Indonesia Digital Forum untuk melibatkan para pemangku kepentingan yang terkait dengan ekosistem digital Indonesia,” terang John, Rabu (5/3). 

Baca Juga: Fokus Rampungkan Merger Smartfren(FREN), XL Axiata(EXCL) Targetkan Pelanggan94,5 juta

Industri telekomunikasi tengah mengalami konsolidasi dari 13 perusahaan telekomunikasi/seluler menjadi hanya tiga perusahaan. "Hal ini kita saksikan dalam proses merger akuisisi XL Axiata dan Smartfren menjadi satu perusahaan baru. Harapannya, konsolidasi ini tidak menyebabkan penurunan kualitas layanan kepada masyarakat.” tambah John

Hal yang lain isu jumlah internet service provider (ISP) yang sudah lebih dari 1.200 perusahaan menimbulkan masalah dalam hal economic size, tata kelola dan standar mutu dalam layanan kepada masyarakat.

Muhammad Arif, Ketua Umum APJII menambahkan,  peningkatan kolaborasi antar sektor adalah kunci untuk menciptakan sebuah ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. "Melalui forum ini, kami berkomitmen untuk
mengakselerasi adopsi teknologi baru yang dapat mendukung inovasi dan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Arif. 

Indonesia Digital Forum 2025 juga menjadi momentum peluncuran Survei Internet APJII 2025. Survei ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif tentang perkembangan ekosistem digital nasional.
.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×