kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengenal konstruksi sarang laba-laba tahan gempa


Rabu, 07 September 2016 / 12:10 WIB
Mengenal konstruksi sarang laba-laba tahan gempa


Sumber: rumahku.com | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Telah digunakan sejak tahun 1978, konstruksi sarang laba-laba dinilai tahan terhadap gempa hingga 9 Skala Richter (SR). Konstruksi yang merupakan karya anak bangsa ini juga dikenal sebagai sistem pondasi pertama di dunia yang mampu memaksa tanah menjadi struktur bangunan.

Sang penggagas, yakni Ir. Ryantori dan Ir. Sutjipto telah mengembangkan Konstruksi Sarang Laba – laba (KSLL) sejak tahun 1976, sebelum digunakan pertama kali di Indonesia dua tahun kemudian dan dipatenkan oleh PT Katama Suryabumi pada tahun 2004.

Sejak Desember 2007 hingga Desember 2009, KSLL banyak diterapkan di berbagai daerah rawan gempa seperti Manokwari, Aceh, Bengkulu, Sumatera Barat dan sebagainya. Pada kurun waktu tersebut, sistem konstruksi ini juga telah mendapat lima penghargaan. Salah satunya adalah Upakarti untuk kategori Rintisan Teknologi sebagai Pondasi Ramah Gempa.

Jika berbicara mengenai konsep dasarnya, teori ini mengusung gaya sarang laba-laba yang memusat, sehingga tak mudah hancur (hanya bergoyang) meski diterpa angin. Untuk konteks bangunan, bagian pusat berfungsi untuk menahan guncangan yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Pusatnya bisa hanya satu atau banyak.

Dikenal juga sebagai sub-struktur (sistem konstruksi pondasi bawah) yang mengombinasikan plat beton pipih dengan tanah, bagian dinding KSLL dihubungkan dengan rib (rusuk) yang tegak untuk menahan guncangan. Rongga di bawah plat antar rib lalu diisi dengan lapisan perbaikan tanah/pasir yang dipadatkan per 20 cm.

Jika sudah begitu, pondasinya bisa menahan guncangan gempa untuk bangunan setinggi 2 hingga 10 lantai. Baik pada tanah berdaya dukung rendah, tanah keras yang dalam, hingga pada tanah yang memiliki kompresibilitas yang tinggi.

Selain berguna untuk menahan gempa dan dapat digunakan pada kontur tanah yang tidak stabil, KSLL juga dinilai mampu menahan kerusakan akibat benturan beban berat. Bahkan, konstruksi laba – laba dinilai masih sanggup bertahan ditumbuh beban hingga lebih dari 80 ton.

(sumber : Rumahku.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×