kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggarap potensi ekonomi bisnis internet di Indonesia yang sangat besar


Jumat, 01 Maret 2019 / 20:51 WIB
Menggarap potensi ekonomi bisnis internet di Indonesia yang sangat besar


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Membludaknya bisnis e-commerce di Indonesia baru terasa dalam dua tahun terakhir. Namun, sebenarnya, bisnis ini telah dirintis sejak 2010 lalu. Peluang ekonomi di bisnis internet ini sudah mulai digarap di saat itu kendati masih banyak orang belum begitu mahfum terhadap peluang bisnis di sektor internet seperti saat ini.

Hal itu dikatakan Willson Cuaca, Co-founder East Ventures yang telah menanamkan modal di banyak startup Indonesia dan beberapa di antaranya berstatus Unicorn, dalam diskusi pelaku ekonomi digital,  yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di gedung Perpustakaan Nasional, Jumat (1/3).

Wilson menjelaskan, pada tahun 2010, mereka menemukan data bawah dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 230 juta kala itu, pengguna internet baru sebesar 22 juta. "Artinya potensi bergeraknya bisnis internet di Indonesia besar sekali. Di sini kami melihat ada sebuah value yang perlu dikembangknan,"ujarnya.

Tidak berapa lama, sejumlah media sosial asal Amerika Seriakt seperti Facebook, Twiiter, Google, Youtube dan media digital lainnya telah mulai dikonsumsi di Indonesia. Masyarakat Indonesia dengan cepat menggunakan media-media yang sudah populer di negara-negara maju tersebut.

"Kemudian kami menemukan, tiba-tiba semua orang sudah punya mobile phone, bahkan dalam beberapa tahun ke depan, kita bisa membayangkan, bahwa generasi berikutnya tidak lagi tahu kalau internet itu bisa diakses di laptop atau destop, tapi sudah langsung di mobile phone,"imbuhnya.

Melihat fakta-fakta tersebut, Wilson mengatakan, peluang ekonomi bisnis internet di Indonesia suatu keniscayaan. Maka potensi ini harus dimanfaatkan lewat pengembangan media digital. Memang, ia mengakui hal ini tidaklah mudah. Perlu kenekatan dan berdarah-darah agar bisa sukses menggeruk cuan dari bisnis ekonomi digital.

Tidak perlu pengalaman

Ia menerangkan, orang-orang Indonesia tidak perlu pengalaman dulu untuk bisa mengembangkan suatu bisnis. Namun ia menyarankan, setiap orang harus mengerjakan sesuatu sesuai dengan passion mereka.

Sejumlah pendiri media terbesar di dunia seperti Facebook, Google dan Tokopedia, mereka ini tidak pernah punya pengalaman sebelumnya, tapi terbukti mereka berhasil.

"Itu terjadi karena mereka punya passion dan mereka langsung mengerjakannya,"imbuhnya.

Ia memberi tips untuk bisa sukses memanfaatkan bisnis internet, setiap orang harus punya passion. Kemudian harus cepat berubah  dan menangkap peluang. 

Ia menilai di Indonesia penuh dengan peluang, karena banyak masalah. Nah masalah itu harus dipecahkan sehingga bisa menghasilkan bisnis. Salah satu contohnya munculnya ojek online untuk mengatasi kemacetan.

Bahkan sekarang ojek online itu juga sudah bisa mengantarkan makanan dan barang-barang yang dibutuhkan. Bisnis ini berhasil karena menjawab permasalahan masyarakat dan digunakan masyarakat.

Jason Tedjasukmana, Head of Corporate Communication Google Indonesia mengatakan, Indonesia merupakan negara terdepan dalam semua sektor di ekonomi internet di kawasan Asia Tenggara. Bahkan Indonesia mencatat pertumbuhan paling tinggi di bandingkan negara-negara di kawasan.

Mengutip data hasil riset Google Singapura, nilai ekonomi internet Indonesia mencapai US$ 27 miliar dengan pertumbuhan 49% tahun lalu. "Indonesia menjadi ekonomi internet terbesar di Asia Tenggara dengan pertumbuhan yang luar biasa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×