kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.255   69,00   0,43%
  • IDX 6.901   35,74   0,52%
  • KOMPAS100 1.004   4,88   0,49%
  • LQ45 768   3,99   0,52%
  • ISSI 227   1,02   0,45%
  • IDX30 396   2,65   0,67%
  • IDXHIDIV20 457   1,32   0,29%
  • IDX80 113   0,52   0,46%
  • IDXV30 114   -0,13   -0,12%
  • IDXQ30 128   0,82   0,64%

Menhub: Esemka gagal bukan karena ada tekanan


Jumat, 02 Maret 2012 / 13:51 WIB
Menhub: Esemka gagal bukan karena ada tekanan
ILUSTRASI. Pergerakan liar saham-saham bank kecil dalam beberapa waktu terakhir menjadi sorotan.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyatakan, kegagalan uji emisi mobil Esemka tidak berasal dari tekanan dari pihak lain, termasuk dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

"Tidak ada tekanan. Yang penting aturan, mau tekanan dari mana pun kalau aturannya sudah ada, kami tidak bisa (diteken/izin)," kata Mangindaan kepada para wartawan di halaman Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/3).

Menurut dia, standar emisi mobil Esemka seharusnya membuang karbon dioksida (CO) 5 gram per km dan HC+NOx standar 0,70 gram per km. Namun, kenyataannya gas buangan emisi mobil Esemka Rajawali masih tinggi, yaitu kadar CO sebesar 11,63 gram per km dan HC+NOx sebesar 2,69 gram per km.

Politisi Partai Demokrat ini bilang, pemerintah tetap akan mendukung lahirnya mobil nasional. Untuk itu, Kementerian Perhubungan akan membantu agar mobil Esemka nantinya bisa lolos uji emisi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Kami masih dukung supaya tidak merusak dan ramah lingkungan, termasuk alat di dalamnya. Jadi, itu bukan harga mati. Kami pasti dukung," tegasnya. Ia juga mengatakan, saat ini BPPT terus membantu mobil Esemka Rajawali dari sisi teknologi. (Hindra Liu/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×