Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau PT Pelindo II agar segera memulai pembangunan Pelabuhan Kijing, Kalimantan Barat. Menteri Perhubungan Budi KArya Sumadi meminta agar pelabuhan mulai dibangun pada Agustus tahun ini.
Budi meminta pelabuhan segera dibangun agar bisa dioperasikan tahun 2019. Pelabuhan Kijing diproyeksikan akan menjadi hub bagi dua pelabuhan di Kalbar yaitu pelabuhan Pontianak dan pelabuhan Sintete di Kabupaten Sambas, Kalbar.
"Saya harap groundbreaking bisa mulai dilakukan bulan Agustus tahun ini, sehingga diharapkan sudah mulai beroperasi pada 2019," kata Budi dalam keterangan resminya, Sabtu (18/3).
Budi Karya melakukan tinjauan ke Pantai Kijing, lokasi yang akan dibangun Pelabuhan Kijing, usai meninjau Pelabuhan Sintete pada Jumat (17/3). Dengan berkendara mobil dari Sintete ke Kijing selama kurang lebih 2 jam.
Pelabuhan Kijing nantinya memiliki kapasitas hingga 2 juta teus. Kapasitas tersebut mendekati pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yang memiliki kapasitas hingga 3 juta teus.
Pelabuhan Kijing akan memiliki dermaga dengan kedalaman 14 m LWS sehingga mampu melayani kapal besar, yang mengangkut hasil bumi seperti, CPO, bauksit, dan lain-lain.
"Saya harapkan Pelindo II segera mencari kontraktor dan segera menyelesaikan urusan administrasi agar bisa segera dibangun," ujar Budi.
Berdasarkan data dari Pelindo II, pembangunan tahap satu akan memakan biaya sekitar Rp 5,6 triliun. Saat ini, Pelindo II akan mencari kontraktor melalui sinergi BUMN, dan akan mempertimbangkan lebih lanjut untuk membuka peluang kerjasama dengan perusahaan swasta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News