Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT TBS Energi Utama Tbk ( TOBA) belum berhasil menorehkan performa keuangan gemilang di kuartal I-2025. Hal ini tak lepas dari proses transformasi portofolio bisnis menuju sektor-sektor berkelanjutan yang sedang dilakukan perseroan saat ini.
Namun, Juli Oktarina, Direktur TBS Energi Utama memastikan fundamental perusahaan tetap kuat alam menjalankan kegiatan usaha yang ditandai dengan saldo kas naik sebesar 45% menjadi US$ 126,1 juta.
“Angka keuangan kuartal ini perlu dilihat dalam konteks transformasi jangka panjang yang sedang kami jalankan. Secara fundamental, kami terus menghasilkan arus kas yang sehat, dan tetap fokus menciptakan nilai tambah dari lini bisnis berkelanjutan kami,” kata Juli dalam keterangannya, Rabu (28/5).
Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, TBS mencetak pendapatan sebesar US$ 71,5 juta, turun dari US$ 124,32 juta pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan tersebut terjadi seiring dengan perubahan komposisi bisnis dan selesainya divestasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
EBITDA disesuaikan mencapai US$ 15,8 juta, sementara posisi total arus kas bersih berada di US$ 44,1 juta yang berdampak pada peningkatan posisi cash balance menjadi sebesar US$ 126,1 juta di akhir kuartal ini.
Baca Juga: TBS Energi Utama (TOBA) Jual Seluruh Saham di PLTU Sulbagut-1
Dari sisi neraca, aset TOBA meningkat 11% menjadi US$ 1,048 miliar, didorong oleh ekspansi strategis di sektor energi terbarukan dan pengelolaan limbah. Di sisi lain, total ekuitas tercatat sebesar US$ 359,6 juta, akibat penyesuaian akuntansi non-recurring atas divestasi aset PLTU.
Hal ini merupakan dampak yang bersifat sementara dan tidak berulang, serta tidak berkaitan langsung dengan kinerja operasional maupun total arus kas usaha Perseroan yang tetap menunjukkan tren positif.
Segmen pengelolaan limbah menyumbang EBITDA sebesar US$ 2,6 juta. Angka ini belum mencerminkan kontribusi penuh dari Sembcorp Environment yang akuisisinya rampung pada akhir bulan Maret 2025.
Baca Juga: TBS Energi (TOBA) Sepakat Bagi Dividen US$ 10 Juta dan Angkat Komisaris Baru
Sementara itu, bottom line TBS tercatat minus sebesar US$ 58,91 juta pada kuartal I tahun ini. Padahal, periode yang tahun 2024 masih dalam posisi laba sebesar US$ 11,5 juta.
Lebih lanjut, Juli memaparkan bahwa dengan penyelesaian divestasi aset PLTU di Minahasa Utara berkapasitas 100 MW, TBS akan mengurangi emisi karbon lebih dari 45%, atau sekitar 777 ribu ton CO2e per tahun. Langkah ini sejalan dengan roadmap TBS2030 dan komitmen Perseroan untuk tumbuh secara bertanggung jawab di sektor pengelolaan limbah, mobilitas listrik dan energi terbarukan.
Adapun divestasi terhadap satu lagi aset PLTU di Gorontalo telah rampung. Aksi atas kedua aset ini akan menyumbang kepada pengurangan emisi karbon TBS secara total sebesar 80% atau sekitar 1,3 juta ton CO2e per tahun.
Ke depan, TBS akan terus memperkuat fondasi bisnis hijau dan menjajaki peluang pertumbuhan di bidang solusi pengelolaan limbah, mobilitas listrik, serta energi terbarukan, dengan komitmen pada profitabilitas dan dampak positif jangka panjang.
“TBS terus melanjutkan agenda transformasi dengan disiplin dan optimisme. Kami melihat kuartal ini sebagai bagian penting dari perjalanan TBS membangun model bisnis yang lebih berkelanjutan,” tutup Juli.
Selanjutnya: Indeks Wall Street Bergerak Datar Menjelang Pengumuman Risalah Pertemuan The Fed
Menarik Dibaca: Ajak Anak Belajar Menabung, MSIG Life Bikin Board Game Keuangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News