kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Menilik Prospek Bisnis Penerbangan pada Tahun 2024


Sabtu, 06 Januari 2024 / 07:30 WIB
Menilik Prospek Bisnis Penerbangan pada Tahun 2024
ILUSTRASI. Pertumbuhan penumpang yang menggunakan moda transportasi udara juga mencatatkan pertumbuhan positif. REUTERS/Darren Whiteside/File Photo


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengungkapkan prospek bisnis penerbangan di tahun ini. Prospek bisnis yang masih besar ini akan dimanfaatkan Garuda Indonesia untuk meningkatkan kinerja di tahun ini.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, sejalan dengan akselerasi pemulihan pariwisata nasional di mana sektor penerbangan menjadi salah satu penopang utamanya.

"Kami melihat 2024, daya beli masyarakat memiliki prospek yang menjanjikan berdasarkan statistic pergerakan wisatawan baik domestik dan mancanegara melalui penjualan tiket penerbangan sepanjang tahun 2023," kata Irfan kepada Kontan.co.id, Jumat (5/1).

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Lunasi Sebagian Surat Utang dan Sukuk Global US$ 113,80 Juta

Ia menjelaskan, pertumbuhan penumpang yang menggunakan moda transportasi udara juga mencatatkan pertumbuhan positif di mana saat ini masyarakat sudah tidak khawatir lagi dalam bepergian pasca terlewatinya wabah Covid-19 yang terjadi beberapa waktu yang lalu sehingga tingkat keterisian pesawat mulai terlihat peningkatannya.

Hal ini diperkuat dengan proyeksi Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) yang memperkirakan maskapai penerbangan global akan menerbangkan 4,7 miliar penumpang sepanjang tahun 2024.

"Hal ini diyakini akan menjadi rekor angka tertinggi dalam penerbangan komersial yang melebihi angka sebelum pandemi sebesar 4,5 miliar penumpang pada tahun 2019," ujar Irfan.

Di sisi yang lain, kata Irfan, khususnya memperhatikan situasi dalam negeri, prediksi ini juga diperkuat dengan momentum penyelenggaraan kontestasi demokrasi di Indonesia di mana kondisi politik dalam negeri yang terus bergerak dinamis tentunya bisa menjadi peluang untuk perusahaan dalam mendorong laju bisnis ke arah yang lebih positif lagi.

"Kami melihat khususnya dalam masa kampanye nasional yang akan berlangsung sekurang-kurangnya hingga kuartal I-2024 bisa menjadi momentum untuk kami dalam menyediakan layanan transportasi udara yang dapat digunakan dalam mendukung aktivitas kampanye mereka di dapilnya masing-masing," ungkap Irfan.

Ia menambahkan, momentum dan peluang seperti ini tentunya harus dimaksimalkan khususnya melalui penyediaan layanan transportasi udara yang aman, nyaman, dan menyenangkan untuk para pengguna jasa.

"Kami memproyeksikan trafik penumpang internasional dapat segera pulih ke masa pre pandemi," tutur Irfan.

Irfan menerangkan, Garuda Indonesia selalu mengupayakan akselerasi perbaikan kinerja melalui optimalisasi rencana produksi yang berkelanjutan seperti menambah frekuensi penerbangan ke destinasi-destinasi yang menjadi preferensi utama para pengguna jasa, membuka kembali rute-rute strategis yang selaras dengan banyaknya permintaan masyarakat, termasuk juga mempersiapkan added value yang dibutuhkan masyarakat seperti ketepatan waktu penerbangan.

 

Di sisi komersial, Garuda Indonesia juga terus mengoptimalkan beberapa pendekatan komersial melalui berbagai macam gelaran travel fair baik secara online maupun offline dengan menghadirkan berbagai macam promo dengan harga menarik yang diselenggarakan secara berkala dan tersebar hingga beberapa kota besar di Indonesia.

"Dengan harapan bisa menjangkau semakin banyak masyarakat yang ingin merencanakan perjalanan dengan transportasi udara," ucap Irfan.

Irfan menambahkan, Garuda Indonesia juga terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholders pemerintah, stakeholders kebandaraan demi memastikan keamanan penerbangan dengan memastikan ketersediaan armada pesawat yang layak terbang berdasarkan otoritas yang berwenang, mengkaji opsi penambahan armada pesawat baru, serta memastikan penetapan harga yang sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan oleh regulator.

 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×