Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten elektronik, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) mengungkapkan tahun ini optimistis bisnis tetap berjalan baik dan tetap bisa memenuhi permintaan pelanggan.
Optimisme ini tetap tumbuh di tengah maraknya PHK di sektor bisnis padat karya. Sekretaris Perusahaan Zyrex Evan Jordan menjelaskan dalam perjalanan bisnisnya, Zyrex telah melewati beberapa masa sulit seperti krisis tahun 1998, 2008, 2018, dan pandemi Covid-19.
Di dalam masa sulit Zyrex dapat bertahan dengan model bisnis yang sustainable dan kepercayaan pelanggan yang telah dibangun sejak lama.
Baca Juga: Zyrexindo (ZYRX) Patok Laba Tumbuh 10% di 2023
"Sejak awalnya bisnis Zyrex masuk di segmen B2B dengan pelanggan korporasi atau perusahaan swasta di sektor usaha primer seperti FMCG, retail, dan perbankan. Dengan demikian, ketika terjadi kondisi yang kurang baik, bisnis Zyrex dapat tetap berjalan dengan baik dan memenuhi kebutuhan pelanggannya," ujarnya kepada Kontan, Kamis (12/1).
Ia melanjutkan, memasuki tahun 2023, tentunya Zyrex terus meningkatkan penjualan kepada korporasi atau perusahaan swasta. Tak hanya itu, pihaknya juga memulai penjualan ke BUMN khususnya perbankan.
Dengan demikian, hingga di tahun 2023 ini Zyrex masih memproyeksikan adanya pertumbuhan penjualan. Selain itu, Zyrex juga meningkatkan penjualan segmen B2G yang akan berkontribusi besar terhadap penjualan Zyrex seperti 2 tahun sebelumnya. Di segmen B2C, Zyrex juga menargetkan adanya pertumbuhan penjualan di tahun 2023.
"Dengan adanya pertumbuhan penjualan Perseroan tidak akan melakukan pengurangan karyawan, melainkan justru membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, khususnya berkaitan dengan produksi. Di tahun 2022, Zyrex telah memperkerjakan lebih dari 300 karyawan outsource untuk produksi, Quality Control, dan packing. Di tahun 2023, Zyrex menargetkan untuk membuka lapangan pekerjaan lebih besar lagi untuk memenuhi permintaan pelanggan," papar dia.
Lebih lanjut, di tahun 2023, Zyrex menargetkan produksi meningkat 15%-20% dibandingkan tahun 2022 dengan adanya tambahan permintaan dari pelanggan BUMN dan kementerian atau pemda.
"Tantangan yang kami hadapi di tahun 2022 adalah harus memenuhi permintaan 108.000 unit laptop dalam waktu kurang dari 1 bulan. Untuk mengantisipasi besarnya jumlah pesanan dalam waktu yang terbatas, Perseroan berencana untuk meningkatkan kembali kapasitas produksi di tahun 2023," ujarnya.
Menilik laporan keuangan Zyrexindo, perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 188,32 miliar atau turun 54,66% secara tahunan hingga September 2022, dari Rp 415,41 miliar per September 2021.
Dari sisi bottom line, laba periode berjalan ZYRX juga ikut turun menjadi Rp 22,47 miliar pada September 2022. Capaian itu turun 48,18% secara tahunan dari Rp 43,38 miliar hingga akhir September 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News