Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama pandemi, berbagai sektor industri terus beradaptasi untuk bertahan hidup. Bahkan, tidak sedikit yang bertransformasi demi mengikuti perubahan pola hidup masyarakat. Hal ini juga terjadi pada pelaku industri kesehatan dan telekonsultasi yang mulai menunjukkan peningkatan penggunaan signifikan.
Dari sisi pemasok jasa, sejak awal tahun 2020, tercatat sudah ada 12 layanan kesehatan digital yang menerapkan praktik telemedicine. Survei dari Google, Temasek, dan Bain & Company bertajuk SEA e-Conomy 2020 turut membuktikan adanya kenaikan pengguna aktif aplikasi telemedicine seperti Halodoc hingga lebih dari 101% hingga kuartal I 2020, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019.
Hal ini diperkuat dari data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menunjukan pengguna layanan telemedicine semasa pandemi mencapai angka 300.000 user. Alhasil, dari kenaikan permintaan ini, tuntutan kualitas layanan menjadi makin mutlak.
Baca Juga: Dianggap gagal, Apple diprediksi tak produksi iPhone mini ayar di tahun depan
Bagi perusahaan telekonsultasi kesehatan maupun rumah sakit pada umumnya, tentunya perlu memiliki layanan customer service yang terus siaga melayani pasien kapanpun tanpa henti.
Perusahaan audio dan visual Jabra, misalnya, telah banyak melayani kebutuhan perusahaan sejenis untuk perangkat audio, guna mendukung tenaga call center agar mampu melayani konsumen secara optimal lewat perangkat berkualitas.
Brodjo Koesworo Hadiputro, Country Manager, Enterprise, Jabra menyebut, konsumen korporat Jabra di Indonesia membutuhkan perangkat kerja yang bisa menunjang aktivitas kerja rutin, salah satunya untuk agen-agen call center.
“Terutama bagi konsumen yang bergerak di penyedia layanan kesehatan dan perbankan terkemuka di Indonesia, investasi mereka pada perangkat audio yang berkualitas dan punya umur pakai panjang cukup banyak,” kata Brodjo dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (13/7).
Di Indonesia sendiri, Jabra telah memiliki beberapa partner resmi yang berkomitmen untuk memberikan layanan purna jual yang bermutu tinggi, garansi resmi, suku cadang hingga konsultasi produk untuk klien korporat.
Jabra juga telah mengalami kenaikan permintaan selama pandemi, khususnya untuk produk headset call center, Biz 2400. Varian headset ini diklaim mudah terkoneksi ke banyak perangkat, nyaman digunakan dalam waktu lama, dan tentunya punya fitur peredam kebisingan.
“Terlebih, selama pandemi, tenaga call center para klien kami juga banyak yang harus melayani konsumen dari rumah atau remote,” tambahnya.
Brodjo menilai, di masa depan, para provider telekonsultasi dan telehealth mungkin sudah banyak yang menjalankan diagnosis kompleks untuk para pasien. Sehingga, kendala seperti suara yang kurang optimal sudah harus ditangani oleh provider.
“Salah satu kunci utama pelayanan telehealth agar sustain ada di investasi perangkat audio. Karena, ini ada hubungannya dengan teknis kesehatan pasien yang rumit dan tidak boleh salah dengar, agar diagnosis dan penanganan yang diberikan juga tepat,” imbuh Brodjo.
Selanjutnya: 5 Rekomendasi Headphone Gaming Terbaik untuk Anda!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












