kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.802   84,00   0,50%
  • IDX 6.747   23,86   0,35%
  • KOMPAS100 973   4,71   0,49%
  • LQ45 756   1,94   0,26%
  • ISSI 214   1,53   0,72%
  • IDX30 392   0,58   0,15%
  • IDXHIDIV20 469   -1,18   -0,25%
  • IDX80 110   0,56   0,51%
  • IDXV30 115   -0,19   -0,17%
  • IDXQ30 128   -0,04   -0,03%

Menjaga Persaingan Usaha, Sebaiknya Komdigi Bedakan Layanan Seluler dan BWA 1,4 Ghz


Jumat, 28 Februari 2025 / 08:18 WIB
Menjaga Persaingan Usaha, Sebaiknya Komdigi Bedakan Layanan Seluler dan BWA 1,4 Ghz
ILUSTRASI. Menara telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) pada kepulauan di Indonesia.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan DIgital (Komdigi) berencana melakukan lelang frekuensi 1,4 Ghz layanan broadband wireless access (BWA) di semester pertama 2025.

Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Sigit Puspito Wigati Jarot menilai, frekuensi 1,4 Ghz merupakan solusi broadband. Sigit meminta Komdigi lebih tegas  membuat regulasi agar pemenang lelang frekuensi 1,4 Ghz tidak menjadi penyelenggara seluler.

Tujuannya agar ada pembeda antara layanan seluler dan fixed. “Komdigi harus memastikan pemenang tender lelang frekuensi 1,4 Ghz hanya untuk memberikan layanan broadband fixed dengan layanan 5G dengan kecepatan 100 Mbps. Bukan 4G seperti seluler," imbuh dia, dalam keterangannya, Kamis (27/2). .

Baca Juga: Indosat (ISAT) Bidik Spektrum Frekuensi 1,4 GHz

Jika Komdigi tidak tegas membuat regulasi BWA, dikhawatirkan menimbulkan permasalahan persaingan usaha di kemudian hari. Di sisi lain, agar iklim persaingan usaha dapat terus terjaga, 

Komdigi juga harus memberikan perbedaan target pembangunan bagi pemenang tender lelang frekuensi 1,4Ghz. "Seharusnya Komdigi sudah memiliki program prioritas pembangunan BWA di daerah rural dibandingkan urban. Mengingat pemerintah dalam lelang frekuensi 1.4Ghz adalah menghadirkan layanan broadband di daerah yang belum tersedia FTTH," lanjut Sigit. 

Selain itu jika pemenang lelang frekuensi 1.4Ghz tidak segera membangun, menurut Sigit , negara dan masyarakat dirugikan. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×