Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Ekonomi digital di Indonesia terus menjelajah dan membesar. Namun, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa ekonomi digital kita masih kalah dari Vietnam.
Sebagai perbandingan Menko Luhut menyebut pada tahun 2020 lalu, ekonomi digital Vietnam berhasil tumbuh 16 persen. Sementara, ekonomi digital Indonesia tumbuh di bawahnya yakni tumbuh di atas 10%.
Baca Juga: Saat Luhut Pandjaitan menanggapi istilah 4L 'Luhut Lagi Luhut Lagi'
"Khusus Indonesia, ekonomi digital kita masih bisa berkembang dua digit di atas negara-negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura dan kita masih kalah hanya dengan Vietnam, 16 persen," ujar Luhut dalam Webinar antara Bukalapak dengan Microsoft pada Senin (8/3).
Kata Luhut, akumulasi pembelian dari pengguna atau Gross merchandise value (GMV) ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara mencapai US$ 105 miliar, setara Rp 1.505 triliun (1 US$ ama dengan Rp14.300 ribu per dolar AS) atau tumbuh 15 persen.
Dalam kesempatan sama, Luhut juga membeberkan data Global Startup Ecosystem Report 2020. Data tersebut menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat pertama dunia berdasarkan nilai ekosistem digital. Nilai ekosistem digital Indonesia, sebesar US$ 26,3 miliar atau setara Rp 376,09 triliun.
Baca Juga: Pemerintah Jalan Mundur, Google, Facebook, Netflix cs Tak Wajib Gandeng Pemain Lokal
Masih nmerujuk laporan yang sama, Indonesia di peringkat kedua dari 100 ekosistem digital berkembang (emerging ecosystem).
Menurur Luhut, khusus di Indonesia perkembangan tersebut tidak terlepas dari investasi di sektor digital Indonesia. Selama tahun 2020, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat , investasi asing yang masuk ke sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi yang menjadi penunjang ekonomi digita;l mencapai USd 36,5 milar atau Rp 532 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 93,2 triliun.
"Selama 2020 sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi menciptakan investasi PMA sebesar USD 36,5 dolar dan PMDN sebesar Rp 93,2 triliun," kata Luhut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News