kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menpar: Penyelenggara festival kerap abaikan commercial value


Kamis, 01 Februari 2018 / 10:32 WIB
Menpar: Penyelenggara festival kerap abaikan commercial value
ILUSTRASI. Menpar Berbagi Semangat Digitalisasi Komunikasi Publik


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata Arief Yahya selalu mengingatkan kepada para penyelenggara festival di Indonesia untuk selalu menyeimbangkan antara nilai budaya atau atraksi yang ditampilkan (cultural value) dengan nilai komersial (commercial value).  Hal ini untuk menjaga kelangsungan serta meningkatkan festival agar berkelas dunia.

“Hampir sebagian besar penyelenggaraan festival di Indonesia masih mengedepankan nilai cultural value. Sedangkan commercial value kurang diperhatikan. Bila ini terus terjadi akan mengganggu kelangsungan penyelenggaraan festival itu sendiri,” kata Arief Yahya dalam keterangan yang diterima KONTAN, Kamis (1/2).

Arief Yahya memberi contoh penyelenggaraan festival JFC (Jember Fashion Carnival) yang sudah berkiprah selama 16 tahun dan menginspirasi banyak karnaval di Tanah Air. JFC bahkan memiliki sederet prestasi internasional sehingga ditetapkan Jember sebagai Kota Karnaval berkelas dunia.

“Dengan ditetapkan sebagai Kota Karnaval berkelas dunia, sisi commercial value atau financial value-nya dapat dinaikkan,” kata Arief.

Mantan Direktur Utama Telkom ini menyebut, tahun ini, Kementerian Pariwisata sudah memperoleh 20 award bergengsi. Jika para penyelenggara terus berupaya menggelar festival dengan sisi komersilnya, lanjut Arief, pemerintah optimistis target wisatawan 2018 sebanyak 17 juta wisman bisa tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×