kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mentan bidik ekspor beras organik ke Singapura


Jumat, 09 September 2016 / 20:58 WIB
Mentan bidik ekspor beras organik ke Singapura


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Indonesia merupakan salah satu produsen beras organik. Jenis beras yang rata-rata harganya Rp 70.000 per kilogram (kg) ini memang diminati di pasar global karena dianggap lebih sehat lantaran dari awal penanaman tidak menggunakan pupuk kimia.

Itu sebabnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berambisi mengekspor beras organik ke Singapura dan Malaysia. Untuk mewujudkan target itu, mentan mendorong Provinsi Kepulauan Riau mengembangkan penanaman beras organik di lahan sawah seluas minimal 100.000 hektare (ha).

Kedekatan letak geografis antara Provinsi Kepulauan Riau dengan kedua negara tetangga ini dinilai Mentan sebagai keuntungan tersendiri. "Pasar Singapura dan Malaysia harus kita kuasai dengan meningkatkan produktivitas pangan kita, khususnya beras organik dari Kepri,” ujar Amran, seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (9/9).

Menurut Amran, pasar pangan Singapura dan Malaysia khususnya beras, selama ini dikuasai oleh Thailand dan Vietnam. Padahal, menurut geografis Kepri memiliki posisi yang sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Singapura. Untuk itu, ia yakin, dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi setelah Kepulauan Riau memiliki sawah dengan produktivitas tinggi, pasar pangan Singapura harus sudah dapat dikuasai.

Jadi untuk membalikkan posisi Kepri ini sebagai surga selundupan beras yang dilakukan melalui pintu pelabuhan tikus di Batam, Kemtan akan memperbanyak pencetakan sawah di Kabupaten Lingga dan Natuna. Kedua daerah ini memiliki lahan yang cukup potensial untuk pengembangan sawah irigasi. Ia bilang, Kemtan telah mengganggarkan tahun ini Kabupaten Lingga harus punya sawah 2.000 ha dan tahun berikutnya sudah jadi 4.000 ha.

"Kemudian Natuna juga kita bangun hingga Kepulauan Riau punya sawah minimal 10.000 ha. Saya akan dukung penuh mulai dari pencetakan sawah, penyediaan benih, pupuk dan peralatan mekanisasinya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×