kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menteri BUMN: Mahakam bisa dikelola Total, tapi...


Jumat, 05 Desember 2014 / 15:40 WIB
Menteri BUMN: Mahakam bisa dikelola Total, tapi...
ILUSTRASI. Film House of Hummingbird dan beberapa rekomendasi film Korea underrated yang memiliki cerita menarik anti-mainstream.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA.  Pengelolaan Blok Mahakam akan kembali ke tangan Indonesia pada 30 Maret 2017 mendatang setelah Kontrak kerja sama (KKS) dengan Total E&P Indonesie dan Inpex berakhir. Namun, pemerintah mengatakan bahwa pengelolaan Blok Mahakam bisa saja dilakukan bersama-sama antara Pertamina dengan Total. 

"Bisa saja (dikelola bersama). Ini memang kemarin juga pernah dipikirkan," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat berkunjung ke Kompas, Jakarta, Kamis malam (4/12). 

Lebih lanjut, kata dia, opsi pengelolaan bersama itu bukan berarti mayoritas pengelolaan Blok Mahakam dikuasai Total. Pertamina, sebutnya, harus tetap memegang mayoritas pengelolaan di sana. Namun, menurut Rini, apabila Total tetap mau mengelola Blok Mahakam, maka perusahaan asal Perancis itu harus mengajak Pertamina dalam pengelolaan minyak Total di luar negeri. 

"Kalau memang begitu apakah kita bisa minta Total ikut aktivitas mereka di luar, jadi bisa memberikan kesempatan bagi Pertamina untuk makin belajar untuk operasi di luar Indonesia," kata Rini.

Pengelolaan Blok Mahakam pertama kali teken kontrak pada 31 Maret 1967 dengan jangka waktu 30 tahun. Pada periode itu, Total E&P Indonesie mendapat porsi 100% pengelolaan Blok Mahakam.

Pada 31 Maret 1997, kontrak Blok Mahakam diperpanjang lagi selama 20 tahun dan akan berakhir 30 Maret 2017. Di periode tersebut, Total mengajak perusahaan asal Jepang yaitu Inpex Corporation. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×