Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menilai gas bumi masih memiliki peran dalam ketahanan energi nasional beberapa tahun ke depan sehingga diperlukan penanganan yang tepat
Arifin dalam keterangan resminya bilang dalam upaya mewujudkan pengembangan gas bumi sebagai tulang punggung energi nasional sekaligus salah satu penggerak utama perekonomian Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan.
Baca Juga: Kementerian ESDM: Tidak ada kenaikan tarif listrik hingga Juni 2020
Adapun, tantangannya ke depan adalah bagaimana Indonesia bisa mengatasi kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan energi tersebut.
"Gas menjadi salah satu backbone energi kita yang memang bisa kita manfaatkan karena ke depannya kebutuhan gas di dalam negeri akan bertambah dan itu harus kita alokasikan semaksimal mungkin pemanfaatannya," jelas Arifin di Bandung, dikutip Jumat (6/3).
Arifin menjelaskan, potensi gas di Indonesia cukup besar dengan kepemilikan atas cadangan terbukti sebesar 97,5 triliun kaki kubik dan belum sepenuhnya dioptimalkan.
Namun ia memastikan pengelolaan gas yang tidak justru akan menghambat proses itu sendiri. Apalagi, pemerintah berniat untuk mewujudkan kemandirian energi mengingat adanya indikasi energi fosil akan habis. "Kalau dulu minyak kita ekspor, gas kita ekspor. Sekarang ini gas juga mulai terindikasi menurun (produksinya)," jelas Arifin.
Dalam hal sumber daya gas ini, Arifin menambahkan, perbandingan cadangan gas Indonesia terhadap cadangan gas dunia sebesar 1,53% dari cadangan dunia dan Rusia menjadi negara dengan cadangan gas yang terbesar.
Baca Juga: Penurunan harga batubara membuat kinerja Golden Energy (GEMS) lesu di tahun lalu
Hal serupa juga terjadi di minyak bumi. Indonesia hanya memiliki 0,2% dari cadangan minyak bumi dunia. Cadangan minyak terbesar dimiliki oleh Venezuela. Melihat kondisi tersebut, Pemerintah tengah melakukan berbagai terobosan salah satunya mengaktifkan kembali sumur-sumur tua yang masih potensial.
"Saya meminta ke Pertamina dan SKK Migas, kita punya banyak cadangan yang belum teroptimalkan. Banyak sumur-sumur tua harus kita aktifkan lagi. Masih ada 74 potensi cekungan yang belum dikerjakan," tegas Arifin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News