kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Menteri ESDM: Harga BBM bulan Mei belum akan turun, masih sama seperti April


Senin, 04 Mei 2020 / 12:35 WIB
Menteri ESDM: Harga BBM bulan Mei belum akan turun, masih sama seperti April
ILUSTRASI. Menteri ESDM Arifin Tasrif


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka-bukaan soal kondisi harga bahan bakar minyak (BBM) yang tak kunjung mengalami penyesuaian hingga saat ini. Padahal harga minyak mentah masih terus melemah di bawah level US$ 30 per barel.

Arifin, dalam agenda Rapat Dengar Pendapat Virtual bersama Komisi VII DPR RI menuturkan, pemerintah saat ini mengambil sikap untuk tetap mempertahankan kebijakan harga.

Dengan demikian, Arifin memastikan penerapan harga jual eceran bulan Mei masih akan tetap sama dengan harga bulan April.

"Pemerintah tetap mempertahankan kebijakan Jenis BBM Tertentu (JBT) atau BBM bersubsidi dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP)," tegas Arifin, Senin (4/5).

Baca Juga: Kenapa harga BBM belum turun? Pengamat energi ini sebutkan alasannya

Arifin menambahkan, pihaknya masih akan memantau kondisi harga minyak mentah dunia serta menanti stabilnya nilai tukar rupiah.

Tak hanya itu, Menteri ESDM juga memastikan pihaknya masih menanti dampak kesepakatan pemangkasan produksi antara negara-negara OPEC dan non-OPEC yang dilakukan mulai bulan Mei ini. 

Pemangkasan produksi tersebut akan berlangsung terhitung mulai Mei sebesar 9,7 juta barel. Kemudian di semester II-2020 anggota OPEC+ bakal menurunkan produksi sebesar 8 juta barel. Selanjutnya pemotongan produksi minyak diprediksi mencapai 6 juta barel pada medio 2021-2022.

"Pemerintah terus memantau perkembangan harga minyak mentah dunia yang masih belum stabil, yang memiliki volatilitas yang tinggi. Diperkirakan harga akan rebound ke level US$ 40 per barel di akhir tahun, waktu cukup lama makanya kami masih cermati perkembangan terutama di bulan Mei dan Juni," tandas Arifin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×