kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,60   -12,89   -1.40%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri ESDM tambah kuota ekspor batubara, begini sikap pelaku usaha


Rabu, 14 April 2021 / 18:46 WIB
Menteri ESDM tambah kuota ekspor batubara, begini sikap pelaku usaha
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat batubara di Terminal Tanjung Priok TO 1, Jakarta Utara, Senin (19/10/2020).


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan bakal menambah kuota ekspor batubara di tahun ini sebesar 75 juta ton. Kementerian ESDM pada 6 April 2021 menerbitkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 66.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 255.K/30/MEM/2020 tentang Pemenuhan Kebutuhan Batubara Dalam Negeri Tahun 2021.

Dengan kehadiran Kepmen tersebut, kuota produksi akan meningkat dari 550 juta ton menjadi 625 juta ton.

Direktur PT ABM Investama Tbk (ABMM) Adrian Erlangga menyampaikan rencana peningkatan produksi untuk tahun ini. "ABMM sendiri berencana menambah produksi dan RKAB tapi tidak sampai 10%," ujar Adrian kepada Kontan.co.id, Selasa (13/4).

Baca Juga: Masih ada holding BUMN yang belum optimal, ini saran pengamat

Adrian menambahkan, dengan meningkatnya harga komoditas maka kesempatan ini juga harus dimanfaatkan negara untuk meningkatkan ekspor dan memperoleh tambahan devisa.

Adrian melanjutkan, hingga saat ini pihaknya tetap berupaya memenuhi komitmen Domestic Market Obligation (DMO). "Kita selalu comply DMO, kami selalu support PLN dan PLN BB serta semen Indonesia," terang Adrian.

Kendati demikian, Adrian belum bisa merinci lebih jauh realisasi sejauh ini.

Sebelumnya, ABMM menargetkan produksi batubara tahun ini sebanyak 13,5 juta ton, perusahaan sudah berhasil menjual 29% dari total target. Adapun kontribusi penjualan ekspor masih jadi yang terbesar yakni sekitar 75% dari total penjualan, sedangkan untuk domestik sisanya atau 25%. 

Baca Juga: ABM Investama berencana mengajukan revisi RKAB serta meningkatkan produksi tahun ini

Sementara itu, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memilih untuk tetap menjaga tingkatan produksi sesuai panduan awal. "Sampai saat ini belum ada perubahan panduan 2021," ujar Head of Corporate Communication Division Adaro Energy Febriati Nadira kepada Kontan.co.id, Rabu (14/4).

Febriati menambahkan ADRO saat ini masih dengan target produksi batubara di kisaran 52 juta hingga 54 juta ton.

Selanjutnya: Kementerian ESDM memastikan ada penambahan kuota ekspor batubara untuk tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×