Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin harga beras akan kembali melandai awal Maret mendatang. Pasalnya pada Maret akan terjadi panen raya yang merata di pulau Jawa dan Sulawesi yang menjadi lumbung beras nasional.
Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian meminta agar masyarakat bersabar selama sepuluh hari dengan harga beras yang mahal. Sampai akhirnya pada awal Maret harga beras dipastikan akan kembali normal.
Selama ini kenaikan harga beras yang mencapai 30% di Jakarta terjadi karena terjadi Januari jumlah panen padi sedikit. Namun memasuki Februari panen sudah mulai terjadi hampir di seluruh kabupaten di Indonesia.
"Persoalan lain juga karena distribusi. Namun saya sudah pastikan bahwa daerah yang menjadi lumbung beras sudah mengirimkan beras ke daerah yang belum panen. Sulawesi Selatan misalnya sudah kirim ke Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat (NTB)," ujar Amran, Jumat (20/2) kepada wartawan di gedung Kementerian Pertanian.
Harga beras yang menanjak naik, ditegaskan Amran bukan karena pasokan yang menipis. Ia menghitung selama dua bulan sudah ada panen sebanyak 12 juta ton gabah kering giling (GKG). Sementara ketersediaan beras di Bulog sebanyak 1,3 juta ton.
Ia juga mengatakan bahwa stock beras nasional masih relatif aman. Rinciannya, pada Januari 1,8 juta ton beras. Lalu Februari sebesar 3,6 juta ton dan Maret sebesar 9,1 juta ton. Oleh karenanya, ia menjamin harga beras akan stabil sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yakni di harga normal dikisaran Rp 7.000 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News