kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menteri Pertanian: Stok beras 2017 aman


Jumat, 03 Februari 2017 / 13:42 WIB
Menteri Pertanian: Stok beras 2017 aman


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan jika stok beras nasional sampai awal tahun ini masih dalam kondisi aman. Dia optimistis jika pasokan beras tahun 2017 akan meningkat. Saat ini, stok beras yang berada di Perum Bulog mencapai 1,7 juta-1,8 juta ton.

Amran bilang angka pasokan ini dua kali lebih tinggi ketimbang dibandingkan pasokan tahun 2016 yang hanya sekitar 800.000 ton. "Tahun lalu 800.000 - 900.000 ton, tahun ini 1,8 juta ton stok Bulog," ujarnya.

Pihaknya bakal menambah jumlah stok beras dari sejumlah wilayah lumbung padi yang saat ini sudah memasuki masa panen. Rencananya, tambahan tersebut berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Hasil panen di wilayah tersebut akan didistribusikan ke Kalimantan dan Sumatera. Pasalnya, gudang Bulog di Jawa Barat maupun Jawa Tengah tidak cukup lagi menampung stok beras.

"Kami mendengar laporan beberapa daerah sudah masuk panen. Jadi, ingin cepat menambah stok beras, tapi gudangnya full, padahal tahun lalu kosong. Setelah 9 tahun, baru kali ini mengirim beras ke Sumatera dan Kalimantan," ungkap Amran.

Untuk sekali pengiriman beras ke Kalimantan dan Sumatera, biasanya sekitar 50.000 hingga 100.000 ton. Dengan adanya kiriman beras ini diharapkan harga bera, khususnya di Kalimantan bisa terkendali.

"Kapasitas gudang di Jawa Tengah 1,3 juta ton, Jawa Barat 1,3 juta ton, dan Jawa Timur 1,5 juta ton. Saya tidak hafal detilnya. Namun yang jelas, di satu sisi kita harus bergerak cepat menyerap beras petani. Ada fakta empiris bahwa produksi kita membaik," pungkas Amran.

Sebagai informasi, tahun 2016 Kemtan mengklaim produksi gabah mencapai 79 juta ton. Dari produksi gabah tersebut, sekitar 58% - 62% diolah menjadi beras. Jadi, dari produksi gabah tersebut dapat menghasilkan beras sekitar 45 juta ton – 47 juta ton. Sementara konsumsi nasional beras per tahun sekitar 32 juta ton. Dari perhitungan ini berarti ada surplus beras sebanyak 13 juta - 15 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×