Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Operator restoran cepat saji berlomba-lomba mempertahankan penguasaan pasar ayam goreng. Salah satu senjatanya adalah merilis menu baru.
Sebagai contoh, PT Fast Food Indonesia Tbk, pengelola Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia, merilis menu ayam goreng bumbu keju dan meluncurkannya pada 7 Oktober lalu. Nama menu baru itu adalah KFC Hot and Cheesy Chicken.
Kendati baru meluncur, hasilnya mulai tampak. Pendapatan rata-rata gerai KFC tumbuh 15% satu bulan terakhir berkat menu baru.
Sebagai catatan, selama ini menu ayam goreng bumbu keju lebih tenar diusung oleh Richeese Factory. Menu tersebut bagian dari pengembangan Richeese yang selama ini memproduksi biskuit bertema keju.
PT Rekso Nasional Food, pengelola gerai Mc Donald's di Indonesia, juga mengandalkan menu ayam goreng sebagai sumber utama pendapatannya. Padahal basis menu McDonald's adalah burger yang diusung sejak awal berdiri tahun 1955 di Amerika Serikat sampai sekarang.
Namun, lidah orang Indonesia berkata lain dan lebih menyukai ayam goreng ketimbang burger. Bahkan, menurut Sutji Lantyka, Direktur Komunikasi Rekso Nasional Food, pendapatan dari ayam goreng merupakan salah satu penopang pendapatan McDonald's Indonesia.
Berdasarkan catatan KONTAN, awal tahun ini, kontribusi pendapatan menu ayam dengan menu non-ayam relatif imbang bagi McDonald's Indonesia. Sayang, Sutji tidak bersedia memberitahu kontribusi pendapatan dari menu ayam gorengterhadap total pendapatan McDonald's. "Yang pasti paket nasi dengan ayam di McDonald's masih menjadi menu paling laris," kata Sutji Lantyka, kepada KONTAN, Rabu (19/10).
Kendati sejumlah pesaing mulai merambah ke menu baru, ayam keju, McDonald's belum berencana mengikuti jejak mereka. Meskipun, menurut Sutji, tiap tahun Rekso Nasional Food menggulirkan lima menu baru. Saat ini, dari sekitar 37 menu yang dijajakan Mc Donald's Indonesia, sekitar 17 menu yang berbahan baku ayam.
Restoran burger, Burger King, juga masuk ke menu ayam goreng sejak beberapa tahun terakhir. Restoran cepat saji yang memiliki menu utama burger itu mencoba peruntungan dari penjualan ayam goreng.
Namun sejauh ini, menu ayam goreng di gerai Burger King belum memberikan kontribusi signifikan terhadap total pendapatan restoran cepat saji yang dikelola oleh PT Mitra Adi Perkasa Tbk itu. Padahal, Burger King sudah menjajakan menu ayam goreng sejak tiga tahun lalu. "Penjualan menu ayam goreng masih di bawah penjualan burger," tandas Fetty Kwartati, Sekretaris Perusahaan Mitra Adi Perkasa kepada KONTAN, Rabu (19/10).
Saat ini, Mitra Adiperkasa masih memiliki 49% saham PT Sari Burger Indonesia, operator Burger King. Sementara saham selebihnya dimiliki Everstone Capital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
