kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.869   1,00   0,01%
  • IDX 5.991   -5,35   -0,09%
  • KOMPAS100 850   2,84   0,34%
  • LQ45 673   5,06   0,76%
  • ISSI 186   0,20   0,11%
  • IDX30 355   2,55   0,72%
  • IDXHIDIV20 433   6,08   1,43%
  • IDX80 96   0,58   0,60%
  • IDXV30 102   -0,29   -0,28%
  • IDXQ30 118   1,92   1,66%

Merapi meletus, ekspor dan distribusi kerajinan, batik dan mebel terganggu


Senin, 08 November 2010 / 14:21 WIB
Merapi meletus, ekspor dan distribusi kerajinan, batik dan mebel terganggu
ILUSTRASI. Bank Bukopin


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Dampak erupsi gunung Merapi berdampak juga pada terganggunya kinerja ekspor mebel, batik dan juga kerajinan yang memang menjadi unggulan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Maklum, DIY merupakan salah satu daerah yang memproduksi terbesar dari produk kreatif tersebut.

Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar menyebutkan, dampak kerusakan dan terganggunya aktifitas ekspor itu saat ini masih diidentifikasi termasuk soal kerusakan infrastruktur perdagangan. "Kami sedang melakukan assesment terhadap dampaknya dari sektor perdagangan," kata Mahendra di Jakarta, Senin (8/11).

"Tahap awal (tanggap darurat) tentu belum ada program rehabilitasi menyeluruh. Karena periode tanggap darurat fokus mendistribusikan bahan pokok tadi dan bantuan darurat," jelas Mahendra. Kerusakan sektor perdagangan akibat erupsi Merapi itu diperkirakan terjadi pada pusat perdagangan (pasar) dan juga infrastruktur jalan sampai dengan operasionalisasi industrinya.

Selain infrastruktur perdagangan, kerusakan dampak erupsi Merapi itu dikhawatirkan merusak pabrik industri mebel, batik dan juga kerajinan. Dampak kerusakan itu menurut Mahendra akan didentifikasi untuk menentukan menyusun kebijakan dari Kemendag.

Selain berdampak kepada ekspor, eruspi Merapi juga akan berdampak pada ketersediaan suplai, distribusi dan juga aktifitas perdagangan terutama produk bahan pokok. Namun, berhubung masa tanggap darurat masih berlangsung maka Kemendag masih langkah darurat yang sekarang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×