CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.954   -94,00   -0,59%
  • IDX 7.228   13,54   0,19%
  • KOMPAS100 1.105   2,36   0,21%
  • LQ45 877   1,75   0,20%
  • ISSI 219   0,82   0,38%
  • IDX30 449   0,77   0,17%
  • IDXHIDIV20 541   1,37   0,25%
  • IDX80 127   0,24   0,19%
  • IDXV30 136   0,71   0,52%
  • IDXQ30 150   0,31   0,21%

Erupsi Merapi susutkan produksi ikan di Magelang, Jogja dan Boyolali


Senin, 08 November 2010 / 10:16 WIB
Erupsi Merapi susutkan produksi ikan di Magelang, Jogja dan Boyolali
ILUSTRASI.


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Dampak erupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah ternyata tidak hanya menimbulkan korban jiwa saja, tetapi juga memutus mata rantai ekonomi masyarakat yang bergantung budidaya ikan lele dan patin.

"Kawasan produsen utama itu adalah Sleman di Yogyakarta," kata Iskandar Ismanadji, Direktur Produksi Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kepada KONTAN, Senin (8/11). Selain Kabupaten Sleman, Kabupaten yang menghasilkan lele dan nila itu adalah Magelang dan juga Boyolali.

Tidak hanya memukul para pembudidaya saja, erupsi Merapi juga menghentikan operasional dua unit Balai Bibit Ikan (BBI) KKP yang ada di Muntilan, Magelang dan juga Kecamatan Cangkringan, Kab Sleman. Dua unit pembibitan milik pemerintah propinsi itu sekarang tidak bisa dioperasionalkan karena lokasinya berada dikawasan berbahaya.

Menurut Iskandar, dampak dari erupsi tersebut akan mempengaruhi produksi ikan di Jawa Tengah terutama di Yogyakarta. Saat ini, ia sedang mengidentifikasi kerugian di lokasi.

Tahun 2009 lalu, produksi ikan di Kab Sleman mencapai 12.405 ton atau mengalami peningkatan 20 % dibandingkan tahun 2008. Untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Sleman menyumbang sebesar 60% dari total produksi ikan. "Suplai ikan jelas akan terganggu terutama ke Yogyakarta," ungkap Iskandar.

Di Kabupaten Sleman setidaknya seluas 117 hektar lahan budidaya nila dan lele sudah tidak bisa panen lagi karena sudah tertutup debu vulkanik. Sementara itu KKP pada hari Minggu (7/11) baru menyalurkan bantuan senilai Rp 1,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×