kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merdeka Copper Gold (MDKA) sambut positif kinerja di kuartal III-2019


Minggu, 10 November 2019 / 17:12 WIB
Merdeka Copper Gold (MDKA) sambut positif kinerja di kuartal III-2019
ILUSTRASI. Pemecahan Nilai Nominal Saham MDKA


Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sukses membukukan kinerja keuangan yang positif sampai akhir kuartal tiga silam.

Menilik laporan keuangan perusahaan, pendapatan MDKA tumbuh 50% (yoy) dari US$ 216,18 juta di kuartal III-2018 menjadi US$ 324,28 juta di kuartal III-2019. Adapun laba bersihnya naik 24,60% (yoy) dari US$ 53,11 juta di kuartal III-2018 menjadi US$ 66,18 juta di kuartal III-2019.

Baca Juga: Kuartal III-2019, pendapatan Merdeka Copper (MDKA) melonjak 50%

Adi Adriansyah Sjoekri, Sekretaris Perusahaan MDKA menyebut, peningkatan kinerja MDKA terbantu oleh kenaikan harga komoditas global, khususnya emas, sehingga mampu mendorong nilai penjualan produk perusahaan.

Di samping itu, permintaan ekspor yang tinggi juga mampu mendongkrak kinerja MDKA. Tercatat, pendapatan MDKA di segmen ekspor mencapai US$ 309,40 juta pada kuartal III-2019. Di periode yang sama di tahun lalu, nilai pendapatan ekspor perusahaan tambang mineral tersebut hanya mencapai US$ 206,81 juta.

Adi menjelaskan, Hongkong menjadi tujuan utama ekspor MDKA untuk produk emas. Sedangkan untuk tembaga, komoditas ini diekspor ke berbagai negara seperti China, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. “Sepanjang tahun 2019, seluruh produksi MDKA dapat diserap oleh pasar dan permintaan diproyeksikan terus bertumbuh hingga akhir tahun nanti,” ungkapnya, Kamis (7/11).

Sayangnya, Adi belum bisa membeberkan secara rinci perkembangan realisasi produksi komoditas MDKA.

Hanya, ia mengaku sampai kuartal tiga lalu, realisasi produksi emas MDKA telah melampaui target awal perusahaan sebanyak 180.000 oz. MDKA pun memperbarui target produksinya menjadi 190.000—210.000 oz hingga tutup tahun nanti. Lantas, emas masih akan menjadi komoditas dengan kontribusi pendapatan terbesar bagi perusahaan.

Baca Juga: Enam Saham Ini Dikabarkan Masuk Indeks MSCI, Begini Rekomendasi Analis

Walau tidak menyebut angka, Adi bilang, produksi tembaga MDKA juga telah mengalami peningkatan dibandingkan posisi di akhir semester satu lalu yakni 9.033 ton. Sekadar catatan, saat itu produksi tembaga MDKA masih jauh dari target awal sebesar 21.000 oz.

Adi menilai, produksi tembaga sempat tersendat pada kuartal satu lalu akibat runtuhnya dinding di Kali Kuning yang berada di kawasan tambang Wetar. Namun, memasuki kuartal kedua, penambangan tembaga di sana sudah kembali normal.

Saat ini, kegiatan penambangan tembaga MDKA difokuskan pada pit Lerokis yang juga masih di kawasan tambang Wetar. Cadangan tembaga di sana diperkirakan sekitar 93.000 ton. “Pit Lerokis telah memulai produksi komersial sejak kuartal kedua tahun ini,” ujar dia.

Adi melanjutkan, secara umum pihaknya masih berupaya mendongkrak produktivitas tambang dengan harapan hal tersebut dapat membuat pendapatan MDKA meningkat dibandingkan tahun lalu.

Lebih lanjut, MDKA juga akan memperhatikan tantangan bisnis di sisa tahun ini. Kondisi makroekonomi dunia memiliki pengaruh bagi perkembangan bisnis perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Baca Juga: J Resources Asia Pasifik (PSAB) fokus kawal proyek tambang emas di Sulawesi

Perlambatan pertumbuhan ekonomi global pun memberikan tekanan terhadap sejumlah harga logam dasar, salah satunya tembaga yang menjadi salah satu produk MDKA. “Kami akan terus memonitor perkembangan kondisi makroekonomi dunia dan mengevaluasi pengaruhnya terhadap performa perusahaan,” jelas Adi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×