kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Meski ada corona, produsen consumer goods masih yakin bisa tumbuh di kuartal I


Senin, 16 Maret 2020 / 20:35 WIB
Meski ada corona, produsen consumer goods masih yakin bisa tumbuh di kuartal I
ILUSTRASI. Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Selasa (16/1). Produsen consumer goods masih optimistis tumbuhkan bisnis kuartal-I tahun ini meski ada wabah corona. KONTAN/Baihaki/15/1/2019


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kecemasan wabah virus corona, sektor industri consumer goods (barang konsumsi) berpeluang tumbuh di awal tahun ini. Aksi panic buying dan penuhnya toko ritel ditengarai dapat mengerek kinerja para produsen consumer goods.

PT Kino Indonesia Tbk (KINO) misalnya, beberapa produknya mengalami lonjakan permintaan di awal tahun ini khususnya segmen hiegene. "Kenaikan permintaan hand sanitizer cukup tinggi, beberapa kali lipat dari biasanya, namun memang sebelumnya relatif low base," sebut Budi Muljono, Direktur Keuangan KINO kepada Kontan.co.id, Senin (16/3).

Baca Juga: Mulai besok Anies kembalikan jam operasional Transjakarta, MRT dan LRT, tapi...

Lebih lanjut ia bilang, perusahaan akan memaksimalkan utilisasi dari produk hand sanitizer ini untuk memenuhi permintaan masyarakat yang masih sangat tinggi. Adapun untuk proyeksi bisnis di kuartal pertama tahun ini, KINO cenderung berhati-hati.

Sebab kata Budi, awal tahun ini selain dihadapkan virus corona adapula tantangan mulai dari banjir di Jakarta dan bertambahnya hari libur. Secara umum pasar consumer goods menurut manajemen berpotensi menurun atau cenderung flat.

Meski demikian, perusahaan masih optimistis memperoleh pertumbuhan yang sudah sempat ditargetkan awal tahun ini. Yakni KINO memproyeksikan kenaikan pendapatan bersih 15% dan laba bersih 15% di tahun 2020 ini.

Sementara itu produsen obat herbal, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) juga turut merasakan kenaikan permintaan di beberapa produknya. "Memang permintaan terhadap Tolak Angin bertambah," sebut David Hidayat, Direktur Utama SIDO kepada Kontan.co.id, Senin (16/3).

Baca Juga: Blue Bird (BIRD) masih memantau dampak penyebaran virus corona

Sayangnya manajemen tak memberikan detil kenaikan tersebut. Soal apakah ada kemungkinan menaikkan kapasitas produksi, menurut David keberadaan lini produksi pabrikan saat ini sudah lebih dari cukup.

"Sebab kami baru tambah kapasitas nya tahun lalu," katanya. Seperti yang diketahui, SIDO baru saja menambah pabrik dengan kapasitas produksi hingga 180 juta pieces per bulannya.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×