Reporter: Petrus Dabu | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) tetap akan menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi hingga akhir tahun. Meski konsumsi BBM subsidi tahun ini dipastikan ludes dari kuota yang ditetapkan.
M.Harun, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), menyatakan, Pertamina berharap agar pemerintah menambah kuota sebesar 1,4 juta sampai 1,8 juta kiloliter (kl) dari saat ini berjumlah 40,49 juta kl.”Tidak mungkin BBM kita stop. Soal perhitungannya nanti diselesaikan bersama dengan pemerintah," ujar katanya, Senin (12/12).
Sementara, Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), Ibrahim Hasyim mengatakan saat ini pemerintah bersama BPH migas sedang membahas tambahan kuota tersebut.
Hingga November lalu, konsumsi premium telah mencapai 23,3 juta kl dari kuota 24,54 kl, solar sebanyak 13,4 juta kl dari 14,54 juta kl dan kerosene 1,6 juta KL dari kuota 1,8 juta kl.
Catatan Pertamina menunjukkan, konsumsi BBM bersubsidi sampai dengan 11 Desember 2011 sudah mencapai angka 39,23 juta kl. Konsumsi tersebut terdiri dari 24 juta kl premium, 13,64 juta kl solar dan 1,6 juta kl kerosene.
Angka konsumsi tersebut, menurut Harun berarti sudah mencapai 102,8% dari kuota subsidi per 11 Desember 2011 berdasarkan APBN-P. Kuota BBM bersubsidi total adalah 40, 49 juta kl sampai akhir tahun, atau 38,15 juta kl per 11 Desember 2011.
Dibandingkan dengan kuota per 11 Desember 2011, realisasi konsumsi yang terbesar terjadi pada produk premium yaitu mencapai 103,6%. Realisasi konsumsi solar mencapai 102,7%, sementara realisasi konsumsi minyak tanah mencapai 95,1%.
Realisasi konsumsi yang melebihi kuota terutama terjadi di beberapa di wilayah Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News