Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan permintaan ban di pasar domestik membuat pemain ban mendapat berkah. Salah satunya, emiten PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).
Dari laporan keuangan kuartal III-2017, tercatat penjualan bersih PT Gajah Tunggal Tbk meningkat 6,4% menjadi Rp 10,80 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 10,16 triliun.
Catharina Widjaja, Direktur Corporate Communication dan Hubungan Investor PT Gajah Tunggal Tbk menjelaskan, kenaikan sebesar 6,4% ini terutama didorong oleh menguatnya pasar domestik yang bertumbuh sebesar 10,6% secara keseluruhan.
Penjualan domestik yang menguat tercatat di segmen replacement dan OEM. "Kontribusi penjualan ekspor tetap positif meski pada tingkat yang lebih rendah, bertumbuh sebesar 0,5%," ujar Catharina dalam keterangan pers, Selasa (31/10).
Adapun margin kotor GJTL turun dari 23,9% di kuartal III-2016 menjadi 16,8% di kuartal III-2017 karena kenaikan harga bahan baku utama. "Harga karet alam yang rendah pada saat ini belum mempengaruhi margin karena jeda waktu," lanjutnya.
Alhasil margin operasi perusahaan ban ini turun dari 12,1% di kuartal III-2016 menjadi 6,0% di kuartal III-2017. Penurunan margin operasi berada di tingkat yang lebih rendah dibandingkan dengan penurunan margin kotor karena operation expenditure (opex) yang membaik. "Terutama disebabkan oleh biaya transportasi dan biaya insentif yang lebih rendah," lanjutnya.
Akibatnya, GJTL membukukan rugi bersih sebesar Rp 140,7 miliar di kuartal III-2017. Sementara di kuartal III-2016 perusahaan ini mampu meraih laba bersih sebesar Rp 582,9 miliar. Catharina menjelaskan, kerugian disebabkan sebagian besar oleh penarikan produk secara sukarela yang dilakukan pada Juli 2017 serta biaya yang dikeluarkan terkait dengan refinancing Senior Secured Notes 2018, yang telah selesai pada September 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News