Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) membukukan penjualan Rp 7,24 triliun pada semester satu 2017. Penjualan ini naik 4,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 6,94 triliun.
Catharina Widjaja, Corporate Communications Gajah Tunggal mengatakan, penjualan ekspor yang tumbuh 8% serta penjualan pasar replacement domestik yang naik 2,2% menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan penjualan emiten ban ini.
Meski mencatat pertumbuhan pendapatan, margin kotor GJTL turun dari 24,5% semester satu tahun lalu menjadi 17,4% pada enam bulan pertama tahun ini. Margin laba kotor Gajah Tunggal tergerus oleh kenaikan harga bahan baku utama. "Dampak yang menguntungkan dari penurunan harga karet alam di kuartal dua 2017 belum terlihat dalam margin perusahaan karena jeda waktu," kata Catharina dalam keterangan pers, Kamis (31/8).
Emiten berkode saham GJTL ini mencatat kerugian atas penarikan produk secara sukarela pada bulan Juli 2017. Ini adalah tambahan atas penarikan sukarela yang dimulai pada bulan September 2016. "Akibat hal tersebut, GJTL membukukan rugi bersih sebesar Rp 41 miliar pada semester 1-2017 dibandingkan dengan laba bersih Rp 409 miliar di semester 1-2016," lanjutnya
Perusahaan ban ini telah memperoleh dana untuk membiayai kembali senior secured notes dengan kupon 7,75% yang akan jatuh tempo pada tahun 2018. Pada tanggal 28 Juli 2017, GJTL menandatangani senior secured syndicated financing facility agreement yang setara dengan US$ 250 juta (US$ 210 juta dan Rp 534,2 miliar) dengan jangka waktu 5 tahun.
Pada tanggal 3 Agustus 2017, GJTL menerbitkan senior secured notes US$ 250 juta dengan bunga 8,375% yang akan jatuh tempo pada tahun 2022. Gajah Tunggal telah mengeluarkan pemberitahuan pencairan pada tanggal 11 Agustus 2017 untuk menebus senior secured notes 2018 dengan harga pelunasan opsional 101,93% yang akan berlaku efektif pada tanggal 11 September 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News