Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produsen farmasi dan alat kesehatan, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) mencatatkan pertumbuhan bisnis yang tergolong stagnan sepanjang awal tahun ini. Namun berkat efisiensi, perseroan mampu mendorong kenaikan bottomline.
Merujuk pada laporan keuangan kuartal-I 2019, penjualan bersih PYFA tercatat sebanyak Rp 63,81 miliar atau turun mini 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 64,86 miliar. Sedangkan beban pokok penjualan tercatat stagnan dari Rp 25,18 miliar di triwulan pertama tahun 2018 menjadi Rp 25,26 miliar di triwulan pertama tahun ini.
Alhasil laba kotor yang diperoleh PYFA sepanjang tiga bulan pertama tahun ini senilai Rp 38,35 miliar atau turun 3% dibandingkan kuartal-I tahun kemarin yang tercatat Rp 39,57 miliar. Steven Setiawan, Sekretaris Perusahaan PYFA mengatakan bahwa kondisi pasar bagi bisnis perusahaan di kuartal-I ini masih dirasakan stabil, sehingga belum ada pertumbuhan yang berarti.
Hanya saja ia mengakui PYFA melakukan beberapa penghematan di pos-pos tertentu. "Kami lakukan pengurangan waste, penghematan biaya di semua departemen, dan intensifikasi penjualan," ujar Steven kepada Kontan.co.id, Senin (1/5).
Berkat usaha tersebut dan turunnya beberapa beban keuangan dan administrasi menyebabkan PYFA masih mencatatkan pertumbuhan positif untuk laba bersih. Raihan laba bersih di kuartal-I 2019 ialah Rp 1,88 miliar atau naik 15,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,63 miliar.
Steven mengatakan selain melakukan penghematan, pabrikan juga digenjot agar dapat meningkatkan produksinya. Dengan upaya ini diharapkan dapat menghasilkan capaian positif sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News