Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk masih mengkaji opsi pembiayaan untuk dua proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Maros, Sulawesi Selatan dan Bandar Lampung.
Sekadar catatan, perusahaan berkode saham META ini membidik proyek air minum tersebut melalui anak usahanya, PT Potum Mundi Infranusantara. Nah, sekarang ini, Potum bergabung dengan konsorsium mengikuti tender untuk mendapatkan proyek SPAM Maros Makassar dan SPAM Way Rilau di Lampung.
Managing Director Nusantara Infrastructure, Bernardus Djonoputro menuturkan, pihaknya masih mengkaji untuk menentukan opsi pembiayaan, melalui pinjaman bank atau penerbitan saham baru (rights issue). "Kami masih mengkaji opsi terbaik," ujarnya, Selasa (25/9).
Namun, menurut Bernardus, kemungkinan terbesar META akan memilih opsi penerbitan saham baru untuk membiayai proyek di Maros. Sedangkan, untuk proyek Lampung kemungkinan dipenuhi dengan pinjaman perbankan. Lantaran masih dievaluasi, dia belum bisa memastikan bank mana yang akan digandeng.
Sebagai gambaran, nilai investasi untuk proyek di Lampung mencapai US$ 100 juta. Di proyek tersebut, Potum bergabung dalam konsorsium bersama Hyundai dan Itochu. Potum memiliki hak setara 35%, sehingga harus menyiapkan dana sebesar US$ 24,5 juta.
Sementara itu, pada proyek SPAM Maros dengan nilai investasi US$ 12,5 juta, Potum bergabung dalam konsorsium bersama Metito dan Glendale. Porsi Potum setara 80% atau wajib menggelontorkan dana US$ 10 juta.
Alhasil, META harus menyiapkan dana total US$ 34,5 juta atau sekitar Rp 345 miliar, jika memenangkan kedua proyek tersebut. Menurut Bernardus, sekitar 30% dari biaya tersebut akan diambil dari kocek sendiri, sedangkan 70% atau sekitar US$ 24,15 juta mengandalkan pembiayaan pihak luar.
Akhir 2012
Sembari menunggu proses tender masih berjalan saat ini, Potum Mundi pun melanjutkan pada proses studi kelayakan (feasibility study) untuk kedua proyek air minum tersebut.
Bernardus optimistis, akhir tahun ini, pihaknya bisa menggenggam kedua proyek itu. Dus, pembangunan proyek tersebut bisa dimulai pada awal tahun depan.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto menargetkan, financial close kedua proyek SPAM itu bisa dilakukan awal tahun depan. Sehingga proses konstruksi keduanya dapat dimulai paling lambat pertengahan 2013.
Djoko memproyeksikan, proses tender akan rampung akhir tahun ini. Hal itu menyusul tercapainya kesepakatan antara pemerintah dan calon investor lokal terkait jaminan pasokan air. Kesepakatan tersebut diperlukan sebagai jaminan bagi para calon investor untuk melanjutkan proses tender.
Hingga paro pertama tahun ini, kinerja keuangan META terbilang kinclong. Peseroan mampu menorehkan pendapatan sebesar Rp 132,16 miliar, atau meningkat 24% dibanding periode yang sama tahun lalu, Rp 106 miliar. Perusahaan ini juga berhasil mengantongi laba Rp 19 miliar. Padahal, di paro pertama 2011, merugi Rp 25,57 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News