kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Metland memperbesar porsi recurring income


Selasa, 19 Februari 2013 / 07:45 WIB
Metland memperbesar porsi recurring income
ILUSTRASI. Suasana rumah sakit Mitra Keluarga di Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sandy Baskoro

BEKASI. PT Metropolitan Land Tbk (Metland) siap memperbesar porsi pendapatan berkelanjutan atau recurring income. Metland bakal mendapatkan tambahan recurring income dari pusat belanja yang menyasar pasar menengah ke atas, yakni Grand Metropolitan di Bekasi.

Emiten properti berkode saham MTLA ini baru saja menggelar topping off Grand Metropolitan, Senin (18/2). Grand Metropolitan adalah proyek pusat
belanja dan rekreasi ketiga milik Metland setelah Mall Metropolitan dan Plaza Metropolitan. Ketiga proyek itu berlokasi di Bekasi, Jawa Barat.

Manajemen Metland memproyeksikan marketing sales pada tahun ini mencapai Rp 1 triliun, atau tumbuh 25% dibandingkan tahun lalu senilai Rp 800 miliar. Selama 2012, sebesar 69% pendapatan Metland berasal dari penjualan proyek residensial dan komersial, sementara sisanya 31% berasal dari recurring income.

Pengelola Metland tahun ini mengerek target porsi pendapatan berkelanjutan menjadi 40% total pendapatan. Jadi, kontribusi recurring income Metland di 2013 berpotensi mencapai Rp 400 miliar. Dalam jangka panjang, Metland ingin porsi pendapatannya seimbang antara pendapatan
berkelanjutan dan pendapatan dari penjualan proyek residensial dan komersial.

Untuk mencapai target itu, Metland terus mengembangkan bisnis berbasis recurring income. Untuk membangun Grand Metropolitan, misalnya, Metland mengalokasikan dana Rp 506 miliar. Anggaran itu berasal dari hasil initial public offering (IPO) senilai Rp 200 miliar dan pinjaman perbankan Rp 250 miliar. Adapun sisanya Rp 56 miliar dari kas internal.

Grand Metropolitan meliputi enam lantai dan dua basement. Proyek ini berdiri di atas lahan seluas 26.912 meter persegi dengan luas total bangunan 125.793 m2. Total area yang dapat disewakan sekitar 52.443 m2 dengan biaya sewa mulai dari US$ 25 hingga US$ 60 per bulan untuk ritel.

Metland mengklaim saat ini sudah hampir 90% tenant siap mengisi Grand Metropolitan. "Banyak tenant yang mau masuk, tetapi kami lebih selektif," jelas Olivia Surodjo, Director of Corporate Affairs & Corporate Secretary Metland, kemarin.

Beberapa tenant yang siap hadir antara lain Centro, Farmers Market, Best Denki, Eat & Eat, Ace Hardware, Cinema XXI, Gols Gym, Gramedia Kids, Fun World, Galeri Batik serta MAP Fashion. Tenant terbesar adalah Centro yang mengisi tiga lantai Grand Metropolitan dengan luas 12.000 m2.

Kemudian Farmers Market seluas 3.800 m2. Soft launching Grand Metropolitan dijadwalkan pada 5 Juli 2013.

Demi mempermudah akses masuk Grand Metropolitan, Metland bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bekasi untuk membangun jalan tol. Metland
menyiapkan lahan seluas 2.000 m2 untuk proyek jalan tol tersebut.

Dalam lima tahun ke depan, Metland bertekad terus membangun pusat belanja di Indonesia. Satu pusat belanja yang siap dikembangkan berlokasi di kawasan perumahan Metland Transyogi di Cileungsi, Bogor. "Kami akan bangun karena ingin menaikkan pendapatan berkelanjutan," ujar Olivia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×