Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Mendapatkan jaminan pendapatan adalah salah satu alasan pengembang mengejar pendapatan berulang (recurring income). PT Metropolitan Land Tbk (Metland), salah pengembang yang sudah mencicipi pendapatan ini, menargetkan recurring income tahun ini bisa berkontribusi 35%-40%.
Target itu lebih besar dari capaian perusahaan itu per September 2014. Di periode keuangan itu, Metland mengantongi recurring income dari dua sumber, yakni pusat perbelanjaan Rp 175,95 miliar dan hotel Rp 66,39 miliar. Recurring income itu setara dengan 33,81% terhadap total pendapatan Rp 716,77 miliar.
Meski ada dua sumber recurring income, tahun ini Metland akan mengandalkan pusat perbelanjaan. Ini seiring tren penurunan pendapatan hotel pasca pemerintah melarang institusi pemerintah menggelar acara di hotel.
Larangan dari pemerintah itu diperparah dengan kenyataan suplai kamar hotel yang makin banyak. Presiden Direktur Metropolitan Land Nanda Widya bercerita, salah satu hotelnya yang sedang dibangun di Bekasi, Jawa Barat, bahkan sudah kedatangan tujuh kompetitor.
Selain satu hotel yang sedang dibangun, Metland sudah mengoperasikan empat hotel. "Jadi proyeksi kontribusi hotel tahun ini mungkin di bawah 10% dengan tingkat okupansi menurun menjadi 20%," ujar Nanda, Kamis (15/1).
Dus, perusahaan berkode MTLA di Bursa Efek Indonesia itu menaruh harapan besar pada pusat perbelanjaan Grand Metropolitan di Bekasi. Targetnya, tingkat okupansi mal itu bisa meningkat dari 90% menjadi 95%-100% di tahun ini.
Metland juga berharap bisa mendapatkan recurring income dari dua pusat perbelanjaan yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. Pertama, mal di proyek Transyogi, Bogor, Jawa Barat. Manajemen perusahaana itu mengaku di mal ini, telah mendapatkan komitmen okupansi 80% dari para tenant Grand Metropolitan.
Kedua, area komersial Cyber City di Jakarta Barat.
Di luar rencana membidik recurring income, Metland memiliki rencana lain. Seperti belanja lahan di Cibitung, Jawa Barat. Perusahaan itu berencana belanja 400 hektare (ha) lahan baru di situ.
Rencana lain, membangun apartemen yang menyasar kelas menengah. Metland ingin membangun empat menara apartemen berisi 1.700 unit di proyek Transyogi. Targetnya, tahun ini Metland sudah bisa melego unit di menara pertama.
Selain itu, Metland juga tengah mempersiapkan pembangunan apartemen di Lampung dan di Puri, Jakarta Barat.
Untuk memuluskan aneka ekspansi tahun ini, Metland menyediakan belanja modal Rp 520 miliar. Sumber dananya dari pinjaman Bank Mandiri Rp 415 miliar dan sisanya dipenuhi dari kas internal.
Disamping menargetkan kontribusi recurring income 35%-40%, Metland mengincar kontribusi penjualan apartemen 10% - 15%. Lantas, sisanya target kontribusi penjualan rumah 45%. Target pendapatan perusahaan itu tahun ini adalah Rp 1,29 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News