Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Proses redesain yang tidak kunjung selesai membuat PT Metropolitan Land Tbk (Metland) kembali menunda pembangunan perkantoran dan apartemen M Gold Tower di Bekasi Barat. Semula, Metland merencanakan pembangunan dimulai Desember 2011. Lantaran mesti diredesain, Metland mengundur pembangunan M Gold Tower menjadi Maret nanti. Belakangan, jadwal ini lagi-lagi molor menjadi kuartal III-2012.
Olivia Surodjo, Sekretaris Perusahaan Metland menjelaskan, hingga saat ini desain M Gold Tower yang baru masih difinalisasi. Menurutnya, redesain dilakukan lantaran permintaan telah melebihi desain semula. "Awalnya kami mendesain apartemen lebih luas dari kantor, tapi saat sounding ternyata permintaan kantor justru lebih besar," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (1/3).
M Gold Tower terdiri dari dua menara. Dalam desain terdahulu, satu menara setinggi 20 lantai akan dijadikan kantor strata title. Satu menara lainnya yang setinggi 17 lantai akan digunakan sebagai apartemen.
Jika konstruksi bisa dimulai kuartal tiga tahun ini, Olivia memperkirakan proyek rampung dalam kurun waktu 15-18 bulan. Penjualannya sendiri akan dimulai secara bertahap mulai Juni mendatang hingga tahun depan.
Olivia optimistis, baik kantor maupun apartemen M Gold Tower akan terjual habis walaupun lokasinya di pinggir Jakarta. "Sekarang orang sudah mulai keluar dari central business district karena macet dan three in one," ujarnya. Rata-rata peminat kantor di M Gold Tower merupakan perusahaan lokal skala besar.
Di samping itu, apartemen M Gold Tower juga mengincar pekerja yang berkantor di kawasan serupa. Sayangnya, dia enggan memaparkan harga jual kantor dan apartemen tersebut.
Yang pasti, M Gold Tower menempati lahan seluas 4.135 meter persegi (m²) dengan investasi Rp 200 miliar. Tak jauh dari M Gold dan hanya dipisahkan oleh gerbang tol Bekasi Barat, Metland juga memiliki proyek lain, yaitu Metropolitan Grand Mall.
Serupa dengan M Gold Tower, proyek ini juga tak banyak berkembang. Sejak pemasangan tiang pancang pada September 2011, Metland tak kunjung membangun Metropolitan Grand Mall. Padahal, Metland menargetkan mal ini beroperasi Maret atau April 2013, atau 1,5 tahun setelah pemasangan tiang pancang.
Metropolitan Grand Mall juga sempat mengalami redesain. Bila semula Metland menawarkan luas area yang bisa disewakan di bawah 48.000 m², maka kini diperbesar menjadi 50.185 m². Sedangkan luas bangunannya menjadi 71.416 m². "Kami juga memperluas lahan parkir karena berkaca dari proyek kami sebelumnya, Mal Metropolitan, parkir selalu penuh," papar Olivia.
Saat ini okupansi Metropolitan Grand Mall sudah mencapai 70%. Sementara sebanyak 10% area masih dalam tahap negosiasi. Metland mematok tarif sewa US$ 50 sampai US$ 60 untuk lantai terbawah, dan setiap naik satu lantai tarif sewanya menurun 5%-10%. Investasi pembangunan mal ini mencapai Rp 500 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News