Metropolitan Land (MTLA) targetkan pertumbuhan tahun ini mencapai 40% hingga 50% yoy

Rabu, 03 Februari 2021 / 20:04 WIB

ILUSTRASI. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) . Foto Dok MTLA

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor properti diproyeksikan akan tumbuh di tahun ini. Hal ini didorong adanya sentimen positif dari adanya vaksin Covid-19 di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Direktur PT Metropolitan Land Tbk (MLTA) Olivia Surodjo menyebutkan sampai saat ini pihaknya memberikan berbagai kemudahan dan strategi bisnis untuk memasarkan properti. Salah satunya dengan memberikan kemudahan cicilan down payment (DP) dan gimmick bebas biaya yang seharusnya menjadi kewajiban komsumen yang disubsidi oleh MLTA.

“Metland juga mengeluarkan beberapa produk-produk baru dengan harga di bawah Rp 1 miliar seperti rumah-rumah di Metland Transyogi dan Metland Puri,” kata Olivia kepada KONTAN, Rabu (3/2).

Adapun meski vaksin Covid-19 sudah dilakukan di Indonesia, namun MLTA mengklaim bahwa saat ini kenaikan harga properti masih belum terlalu signifikan dibanding tahun sebelumnya. “Dikarenakan kemampuan belanja konsumen yang masih terdampak pandemi ini mak untuk rumah di bawah Rp 1 miliar masih menjadi fast moving product,” ujarnya.

Sehingga, ia bilang hampir semua proyek MLTA belum menaikan harga properti secara signifikan. Ia pun memproyeksikan kenaikan harga baru dapat dilakukan pada semester 2/2021. “Kami prediksi semester 2 baru bisa ada kenaikan harga yang lumayan,” tandasnya.

Adapun MLTA saat ini sudah menerapkan desain open plan atau rumah yang terbuka hampir di seluruh produk yang dipasarkan. Sebab, adanya pandemi Covid-19, konsumen akan semakin meningkatkan keamanan dan kenyamanan keluarga selama beraktivitas dalam rumah.

“Memang dengan kondisi saat ini, desain open plan terlebih untuk ukuran rumah yang compact terasa lebih nyaman. Terlebih jika ada lahan terbuka untuk dapat dijadikan ‘office’ saat work from home,” imbuhnya.

Dengan adanya strategi yang dilakukan tersebut, maka MLTA pun membidik pertumbuhan sekitar 40% sampai 50% secara year on year (yoy) dibandingkan tahun lalu. “Mostly di semester 2 tahun ini ya karena di semester 1 masih mirip dengan kondisi tahun lalu,” tutupnya.