Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Produsen ban dari Prancis, Michelin secara resmi membuka cabang barunya di Indonesia bernama PT Michelin Indonesia. Sejatinya, Michelin telah membuka kantor perwakilan di Indonesia sejak tahun 1994. Penambahan cabang ini dilakukan untuk memenuhi tren permintaan ban radial di Indonesia yang terus meningkat.
Pada 2016, Michelin menargetkan penjualan ban di Indonesia bisa mencapai 700.000 ban. Lebih rinci, Michelin menargetkan bisa menjual 500.000 unit ban untuk kendaraan penumpang dan truk ringan serta sebanyak 200.000 unti ban untuk truk dan bus.
Managing Partner Michelin Group Jean-Dominique Senard mengatakan, Indonesia sebagai negara terpadat ke empat di dunia dari jumlah penduduk merupakan pasar yang sangat strategis bagi bisnis Michelin. "Peresmian cabang baru memungkinkan kami untuk memperluas pasar di Indonesia," kata Senard, Rabu (6/4).
Penjualan ban di Indonesia juga terus mengalami pertumbuhan yang bagus terutama dalam dua tahun terakhir. Sayangnya, dia tidak bisa menyebutkan angka penjualannya.
Selama ini suplai ban untuk Indonesia dan Asia Tenggara diperoleh dari pabrik di Thailand. Michelin juga bekerjasama dengan GT Radial untuk produksi di Indonesia. Namun bahan bakunya berupa karet sebagian diperoleh dari Indonesia.
Menurut Senard 30% karet untuk produksi ban Michelin di seluruh dunia diambil dari Indonesia. Jumlah itu setara dengan 10% produksi karet dari Indonesia per tahun.
Sementara itu, Country Head PT Michelin Indonesia, Jean Pierre Kopp mengatakan untuk tahap awal, Michelin akan mempelajari pasar di Indonesia. Namun dengan pasar yang sangat besar, dia optimis bisa segera menjadi pemain utama pasar ban radial di Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI), Azis Pane mengatakan kehadiran Michelin di Indonesia akan meramaikan pasar ban radial. Menurutnya pada tahun 2010, perbandingan antara ban radial dan ban bias sekitar 50%:50%.
Namun jumlah pengguna ban radial diperkirakan akan terus meningkat dengan masuknya produsen ban radial dari Korea bernama Hankook dan juga Michelin. "Kehadiran mereka akan memacu radialisasi ban di Indonesia," kata Azis.
Azis mengatakan penggunaan ban radial sendiri lebih efisien dibandingkan ban bias. Hal itu karena ban radial lebih empuk dan kuat karena menggunakan teknologi tinggi. Namun tantangannya adalah infrastruktur jalan yang buruk berlubang karena ban radial bagus digunakan di jalan mulus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News