kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mimpi, e-commerce kasur kompresi premium berharga ramah


Jumat, 19 Oktober 2018 / 22:10 WIB
Mimpi, e-commerce kasur kompresi premium berharga ramah
ILUSTRASI. Kasur Mimpi didesain di Belgia


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi e-commerce di Indonesia diproyeksikan bakal mencapai US$ 130 miliar pada tahun 2020 mendatang. Dengan populasi penduduk yang besar dan akses terhadap internet semakin mudah, sangat memungkinkan Indonesia menjadi pasar transaksi online terbesar di Asia.

Saat ini, transaksi online melalui portal e-commerce juga semakin populer digunakan di masyarakat luas. Hal tersebut dinilai sebagai perkembangan positif, karena semakin mudah untuk menghubungkan penjual dan pembeli. Atas dasar itulah, PT Mimpi Indah Indonesia, sebuah perusahaan rintisan teknologi dan gaya hidup, terus mengembangkan e-commerce lewat platform mimpi.co.id, untuk menunjang penjualan produk kasur Mimpi, yang mulai dipasarkan sejak tahun 2016. Yang pasti, kasur Mimpi, bukan kasur biasa.

Pendiri dan CEO PT Mimpi Indah Indonesia Frank De Wittekasur mengatakan, pihaknya hanya memasarkan produk kasur Mimpi pada situs resmi milik perusahaan. Untuk pemasaran, selain di mimpi.co.id juga memamfaatkan saluran media sosial seperti Instagram, Facebook, dan YouTube untuk promosi. "Kami tidak melibatkan reseller untuk menjaga kualitas dan harga tetap terjangkau, tapi kompetitif dengan kasur merek terkenal," katanya kepada KONTAN, belum lama ini.

Adapun harga kasur Mimpi dibanderol mulai Rp 3,8 juta. Untuk saat ini, mimpi.co.id baru memasarkan dua produk, yakni The Bounce dan The Mimpi, yang keduanya menggunakan bahan dari Belgia, meski proses produksi secara keseluruhan dilakukan di Indonesia.

Menurut Frank, Mimpi juga memanfaatkan marketplace lainnya dalam memasarkan produk tapi umumnya transaksi terjadi di situs resmi perusahaan. Berbeda dengan produsen kasur lainnya, Mimpi memberikan pengalaman berbelanja kasur lebih baik dan menawarkan masa percobaan selama 100 malam atau sekitar tiga bulan setelah pembelian. "Kalau tidak puas dan merasa tidak nyaman, bisa dikembalikan ke kami. Uang juga dijamin kembali secara utuh. Tapi sampai saat ini tidak ada yang komplain karena konsumen ketika memutuskan membeli sudah tahu produknya seperti apa," tuturnya.

Untuk memudahkan pengiriman, kasur Mimpi dikemas dengan teknologi kompresi yang tengah tren di sejumlah negara di wilayah Eropa dan Amerika Serikat. Kasur Mimpi dikirimkan ke rumah pembeli setelah dikompresi, dilipat, dan dimasukan ke dalam sebuah kotak berukuran lebih kecil, sehingga memmudahkan dalam pengiriman. Frank menyebutkan, kasur Mimpi memiliki fitur untuk mendukung kesehatan dan kenyamanan bagi penggunanya. Pasalnya, produk ini memiliki empat lapisan bahan berkualitas berbeda, yang mana setiap lapisan memiliki fitur khusus untuk mendukung dan memaksimalkan daya tahan, serta kenyamanan bagi penggunanya.

"Berbeda dengan kasur premium lainnya di pasaran yang sebagian besar menerapkan teknologi pegas berulir atau coil technology, Mimpi menggunakan kombinasi sempurna dari beberapa lapisan bahan berkualitas premium," klaim Frank.

Lapisan tersebut merupakan busa lateks yang memberikan lambungan sempurna dan menjaga kasur tetap sejuk di malam hari, busa penghilang tekanan, dan busa memori (pressure-relieving and sinkable memory foam) yang dapat mengikuti bentuk tubuh guna menyangga postur tubuh dengan sempurna, high-resilience foam yang dapat menghentikan perpindahan gerak, dan firm-support base foam yang mampu memberikan tingkat kekerasan yang ideal pada kasur.

Di sisi lain, Frank juga bercerita bagaimana awalnnya merintis usaha kasur Mimpi. Hal itu bermula ketika ia memutuskan pindah dan menikah dengan orang Indonesia. Frank pun memulai hidup baru dengan mengisi perabotan untuk rumah barunya, salah satunya adalah mencari kasur. Pencariannya berawal dari showroom kasur lokal dengan ruang luas yang ditata rapi di bawah lampu neon. Semua kasur seperti terlihat serupa dan showroom pun terlihat biasa saja.

Saat Frank berjalan mengelilingi beragam showroom ini, berbagai salesman berusaha keras membujuk untuk membeli kasur tanpa dasar pengetahuan mengenai teknologi yang digunakan di dalam kasur, sekaligus menawarkan berbagai potongan harga aneh yang sama sekali tidak masuk akal. Lebih parah lagi, kasur hanya dapat dicoba selama beberapa menit yang tentunya mustahil untuk mengetahui apakah kita akan akan menyukainya atau tidak saat digunakan untuk tidur.

Selain itu, syarat pengembalian yang rumit membuat proses pengembalian menjadi mustahil. Ditambah seharian frustasi memilih kasur dan terjebak dalam kemacetan lalu lintas. Ia juga telah hidup di Asia selama lebih dari 10 tahun dan memiliki pengalaman serupa. Hal ini memperjelas bahwa industri kasur masih memerlukan pembenahan.

Frank percaya bahwa perusahaan harus memiliki etika, jujur, transparan, informatif, dan paling penting adalah memberikan produk berkualitas yang tidak harus mahal. Frank kembali ke negara asalnya, Belgia, untuk berbicara dengan berbagai ahli industri dalam rangka merancang kasur sempurna dengan tampilan segar dan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×