kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.197   56,46   0,79%
  • KOMPAS100 1.106   11,25   1,03%
  • LQ45 878   11,38   1,31%
  • ISSI 221   1,04   0,47%
  • IDX30 449   5,97   1,35%
  • IDXHIDIV20 540   5,29   0,99%
  • IDX80 127   1,41   1,12%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Minamas anggarkan Rp 4 M buat zero burning


Rabu, 09 Agustus 2017 / 19:30 WIB
Minamas anggarkan Rp 4 M buat zero burning


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

JAMBI. Minamas Plantation terus berupaya untuk melanjukan praktik perkebunan yang ramah lingkungan dengan menerapkan kebijakan zero burning. Bahkan, Minamas menggandeng perguruan-perguruan tinggi di beberapa wilayah untuk menjalankan program pencegahan kebakaran berbasis masyarakat.

Roslin Azmy Hassan, Head Plantation Operations Minamas Plantation mengungkap, estimasi dana untuk program ini berkisar Rp 4 miliar.

Hingga saat ini, Minamas sudah menjalin kerja sama dengan Universitas Riau di Riau dan Universitas Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan untuk membina 15 desa sehingga tidak ada tindakan pembakan di area sawit.

Minamas juga baru saja menjalin kerja sama dengan Universitas Jambi untuk memberdayakan empat desa dengan tujuan yang sama. Dana yang digunakan sampai saat ini sudah berkisar Rp 1,8 miliar.

"Kami rasa ini adalah upaya yang paling efektif. Kami melihat upaya kami mengajak akademisi membuat masyarakat lebih percaya dan menjalankan zero burning. Mereka juga lebih percaya, kalau atas nama perusahaan kan mereka pikir ini hanya sekadar mencari keuntungan," tutur Roslin, Rabu (9/8).

Menurut Roslin, masih dibutuhkan sosialisasi kepada warga masyarakat. Namun sejauh ini, mereka merasa upaya yang mereka lakukan cukup berhasil melihat berkurangnya titik api di Riau dan Kalimantan Selatan. Pada 2013 - 2014, terdapat 40 titik api di kawasan tersebut, namun dsri 2015 - 2016, sejak adanya pembinaan dari area seluas 45.543 ha, hanya ada satu titik api.

Daripada melakukan pembakaran pada lahan sawit, Minamas mengajak petani untuk melakukan teknik lain. Di Riau contohnya, mereka memberikan teknik komposting, sementara di Kalimantan Selatan, masyarakat diajak untuk memanfaatkan limbah sawit untuk dijadikan kerajinan tangan.

Rencananya, Minamas akan bekerja sama dengan Universitas Sriwijaya di Palembang, dan akan memberdayakan lima desa yang dianggap area yang rawan dengan kebakaran hutan atau area yang memiliki titik api.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×