Reporter: Noverius Laoli | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAMBI. Perusahaan perkebunan, PT Minamas Plantation gencar melakukan penanaman kembali (replanting) tanaman kelapa sawit miliknya. Dari total lahan tanam seluas 203.000 hektare (ha) yang tersebar di Sumatra dan Kalimantan, sekitar 48% atau 97.440 ha lahan yang mendesak diremajakan.
Head Plantation Operations PT Minamas Plantation Roslin Azmy Hassan mengatakan, untuk tahun ini, pihaknya menargetkan dapat meremajakan sekitar 14.000 ha tanaman kelapa sawit.
Menurutnya, jumlah tersebut di atas rata-rata ideal replanting perusahaan sawit lainnya yang berkisar 5% dari total lahan produksi. "Kami sekarang harus agresif melakukan replanting agar produksi kami lekas meningkat,"ujar pria yang akrap disapa Azmy ini kepada Kontan.co.id di Jambi, Rabu (4/4).
Menurut Azmy, anak usaha Darby Group asal Malaysia ini membutuhkan sekitar dua juta bibit untuk replanting di tahun 2018. Bibit tersebut diproduksi internal sekitar 85% dan sisanya dibeli dari produsen pembibitan bibit sawit di dalam negeri.
Untuk produksi dan pembelian bibit sawit, Minamas menganggarkan dana sekitar Rp 21 miliar per tahun. Sedangkan untuk dana perawatan dan lain-lain butuh anggaran Rp 75 juta per ha selama tiga tahun sampai tanaman menghasilkan. Itu masih belum termasuk biaya pembangun infrastruktur dan akses ke dalam perkebunan.
Minamas memiliki total luas Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan sawit 260.000 ha. Dari luas tersebut lahan yang tertanam baru seluas 203.000 ha, selebihnya merupakan lahan sawit plasma. Sementara sisanya menjadi hutan dan lahan gambut.
Dari total lahan yang ditanam baru 85% yang menghasilkan, sementara sisanya masih muda dan belum menghasilkan. Untuk tahun ini Minamas menargetkan produksi tandan buah segar (TBS) dan produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) bisa naik 7% dari 2017.
Pada tahun 2017, produksi TBS sawit Minamas sebesar 16,5 juta ton. Artinya akan ada kenaikan sekitar 1,2 juta ton menjadi 17,7 juta ton. Sementara produksi CPO tahun lalu sebesar 600.000 ton. Produksi CPO tahun 2017 tercatat dapat memenuhi 60% total kapasitas pabrik yang mencapai 1.050 ton per tahun.
"Karena kekurangan bahan baku yaitu TBS, ke-23 pabrik pengolahan milik perusahaan itu biasanya beroperasi sekali dalam dua atau tiga hari saja," imbuh Azmy.
Untuk menutupi kekurangan TBS, Minamas membeli TBS dari petani sawit mandiri.
Minamas mengklaim tetap selektif dalam memilih TBS dari petani mandiri untuk memastikan TBS diproduksi di atas lahan yang legal dan memenuhi persyaratan tanaman berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News