kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

MIND ID Batal Tender Offer untuk Refinancing, Lantas Nasib Utang Akuisisi Freeport?


Kamis, 19 Mei 2022 / 18:25 WIB
MIND ID Batal Tender Offer untuk Refinancing, Lantas Nasib Utang Akuisisi Freeport?
ILUSTRASI. Aktivitas Tambang MIND.ID dan smelter


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN holding industri pertambangan, MIND ID membatalkan tender offer alias penawaran tender untuk membeli kembali obligasi yang terbit pada 2018 lalu.

Dalam keterbukaan informasi di Singapore Exchange, PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum/MIND ID) membatalkan tender mengingat syarat pembiayaan penawaran tender belum terpenuhi.

"Oleh karena itu setelah berkonsultasi dengan penerbit (obligasi), penawar, sesuai dengan kebijakan sendiri yang diatur dalam Memorandum Penawaran Tender tanggal 13 April 2022 dengan ini mengumumkan pengakhiran Penawaran Tender," demikian bunyi keterbukaan informasi tersebut, dikutip Kamis (19/5).

Baca Juga: Diuntungkan Kenaikan Harga Komoditas, Kinerja Grup MIND ID Diprediksi Moncer

Adapun, sebagai tindak lanjut, instruksi tender yang sudah diterima akan ditolak. Dalam catatan Kontan, pada Rabu (13/4), MIND ID telah mengumumkan undangan kepada para pemegang obligasi terkait penawaran tender untuk membeli kembali tiga seri obligasi.

Ketiganya adalah US$ 1,250,000,000 5.710% Notes due 2023 (Notes 2023), US$ 1,000,000,000 6.530% Notes due 2028 (Notes 2028) dan US$ 750.000.000 6.757% Notes due 2048 (Notes 2048).

Ketiga surat utang tersebut terbit pada 2018 lalu sebagai bagian dari penerbitan global bond seniai US$ 4 miliar. Dana penerbitan obligasi tersebut digunakan untuk mengakuisisi saham PT Freeport Indonesia.

Adapun, jumlah pokok notes 2023 saat ini hanya tersisa US$ 674,233 juta. Pada Mei 2020 lalu MIND ID telah membeli kembali sebagian pokok Notes 2023 sebesar US$ 575,767 juta melalui penawaran tender. Sementara jumlah pokok Notes 2028 dan Notes 2048 masih sama dengan jumlah pokok pada saat awal penerbitan.

Sebelumnya, dalam penawaran tender kali ini MIND ID menargetkan pembelian kembali ketiga surat utang tersebut dalam jumlah maksimal US$ 1,1 miliar. Jumlah maksimal awal ini bisa bertambah atau berkurang atas kebijakan MIND ID.    

Adapun, merujuk laporan keuangan Inalum, hingga 2021 lalu jumlah liabilitas perusahaan mencapai Rp 117,69 triliun. Jumlah ini terdiri dari liablitas jangka pendek sebesar Rp 29,93 triliun dan liablitas jangka panjang sebesar RP 87,76 triliun.

Jika dirinci, untuk liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun terdiri dari pinjaman bank sebesar Rp 1,15 triliun, liabilitas sewa sebesar Rp 535,34 miliar, utang obligasi sebesar Rp 939,90 miliar serta provisi reklamasi lingkungan dan penutupan tambang sebesar Rp 318,16 miliar.

Sementara itu, utang obligasi yang termasuk dalam liabilitas jangka panjang mencapai Rp 68,86 triliun. Dengan demikian, jumlah utang obligasi mencapai Rp 69,80 triliun. Adapun, jumlah ekuitas Inalum pada 2021 mencapai Rp 87,23 miliar.

Kontan mencatat, PT Inalum (Persero) yang sekarang disebut MIND ID menerbitkan obligasi global senilai US$ 4 miliar untuk mengakuisisi mayoritas saham PTFI pada 2018. 

Dari dana itu, sebesar US$ 3,85 miliar digunakan untuk akuisisi PTFI sehingga kepemilikan MIND ID menjadi 51,2% saham. Sisanya, sebesar US$ 150 juta digunakan untuk pembayaran biaya transaksi serta kontribusi belanja modal (capex) pengembangan tambang bawah tanah PTFI untuk tahun 2019 dan awal 2020. 

Obligasi yang terdaftar di Singapore Exchange Securities ini memiliki empat masa jatuh tempo dengan tingkat kupon rata-rata sebesar 5,99%. Pertama, US$ 1 miliar dengan tenor hingga 2021. Kedua, US$ 1,25 miliar dengan tenor 2023. Ketiga, US$ 1 miliar dengan tenor 2028. Keempat, US$ 750 juta dengan tenor 2048.

Pengamat Hukum Energi dan Pertambangan Universitas Tarumanegara Ahmad Redi mengungkapkan, dalam penerbitan obligasi untuk akuisisi PT Freeport Indonesia (PTFI) pada 2018 silam tentunya telah dilakukan analisis ekonomi. 

Baca Juga: Soal Kisruh Pengalihan Saham Freeport dari Mind Id ke Pemda Papua, Ini Kata DPR

Dengan demikian, pembatalan penawaran tender kali ini bisa diartikan bahwa kondisi keuangan MIND ID berada dalam level aman. Selain itu, akuisisi PTFI dinilai telah mulai memberikan dampak pada kinerja MIND ID.

"Pendapatan MIND ID dari tambang PTFI cukup baik dan ini bagian dari salah satu hal positif yang harus kita apresiasi bahwa akusisi PTFI memberi kontribusi bagi MIND ID," kata Redi kepada Kontan, Kamis (19/5).

Redi melanjutkan, saat ini pun MIND ID tidak melakukan aksi korporasi yang cukup besar yang berpotensi membahayakan kondisi keuangan perusahaan. Dengan demikian, pembatalan penawaran tender ini dinilai tak menjadi masalah. Asal tahu saja, pada tahun buku 2021, MIND ID mengantongi dividen sebesar US$ 234 juta dari PTFI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×