Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Produksi minyak sawit lestari atau sustainable palm oil terus menunjukkan peningkatan. Kementerian Perdagangan (Kemendag) memproyeksikan tahun ini produksi minyak sawit lestari yang berasal dari Indonesia akan mencapai lebih dari 5 juta ton.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, tahun lalu saja produksi minyak sawit lestari dari Indonesia yang tersertifikasi oleh lembaga internasional mencapai 4,8 juta ton atau meningkat 220% dibandingkan 2010 yang masih sekitar 1,5 juta ton. "Trennya positif dibandingkan tiga tahun lalu," kata Bayu, Selasa (2/9).
Dibandingkan dengan total produksi minyak lestari yang dihasilkan di dunia, produksi minyak sawit lestari asal Indonesia sangat besar. Bayu bilang, produksi minyak sawit lestari Indonesia pada tahun lalu mencapai 52%-53% dari total produksi minyak lestari dunia.
Dengan sertifikasi minyak sawit lestari tersebut, para eksportir akan mendapatkan harga premium tergantung dengan perusahaan pembelinya. Selain itu, dengan kepemilikan sertifikasi minyak lestari tersebut, eksportir dapat menembus pasar yang selama ini ketat dalam impor komoditas seperti Uni Eropa (UE).
Dengan semakin banyaknya negara-negara yang ketat dalam menerapkan sustainability, Bayu yakin produksi minyak sawit yang tidak dihasilkan dari pola keberlanjutan akan berkurang. "Tujuan sustainable itu tidak hanya mengejar premi tapi ada disiplin teknik. Praktiknya untuk dapat sertifikat itu mulai pupuk hingga panen," kata Bayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News