kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitra 10 optimis dengan tren pembangunan rumah


Senin, 02 Oktober 2017 / 22:10 WIB
Mitra 10 optimis dengan tren pembangunan rumah


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan rumah hunian terus meningkat, dan segala upaya dikerahkan pemerintah dan pengembang untuk memenuhi permintaan tersebut. 

Segarnya pasar perumahan membuat perusahaan ritel toko bangunan PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) sumringah. Semakin banyak hunian dibangun, banyak pula potensi rumah direnovasi.

Idrus H. Widjajakusuma, Sekretaris Perusahaan CSAP mengatakan, saat ini bisnis perusahaan besar di building material seperti yang dijual di Mitra 10 kendati punya bisnis lainnya seperti fast-moving consumer goods (FMCG) dan bahan kimia.

Dengan potensi pasar ini, dia yakin, laju perusahaan ke depan makin pesat. Apalagi rumah hunian tidak hanya dibangun oleh pengembang melainkan oleh pemerintah.

“Infrastruktur yang diprogramkan pemerintah itu penting, pemerintah punya program sejuta rumah karena backlog itu 11,5 juta berdasarkan data statistik. Selain itu juga bangun tol dan pelabuhan, setelah ini jadi pasti tahap selanjutnya perumahan dan itu akan butuh bahan bangunan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (2/10).

Kebutuhan masyarakat akan bahan bangunan menurutnya tidak pernah surut, masyarakat membutuhkan bahan bangunan untuk memperbaiki rumahhnya. Hal ini yang menjadi potensi, dengan semakin banyaknya properti baru yang muncul maka akan berkembang pula kebutuhan renovasi yang menjadi benefit bagi perusahaan ke depannya. “Rumusnya jelas, kalau rumah bertumbuh ya, tentu saja renovasi juga akan bertumbuh,” lanjutnya.

Selain itu, dirinya mengatakan bisnisnya tidak terdampak dengan iklim industri properti secara keseluruhan bahkan kerap anomali, karena bisnis permbanguan properti menggunakan pengembang yang membeli secara borongan. Sedangkan bisnis CSAP menyasar pasar renovasi rumah yang bisa membeli secara eceran atau ritel.

“Kalau industri properti turun ya properti yang mana dulu? Kalau properti high risk seperti apartemen itu tidak berhubungan langsung dengan kami. Kami itu pasar renovasi dan tetap optimis, karena sampai pertengahan tahun saja (pendapatan) sudah tumbuh 25%,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×