Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 7 Maret 2022, guna meminta restu pemodal untuk membangun pembangkit listrik tenaga gas. Dalam aksi korporasi ini, KOPI menggandeng PT Adiprotek Envirodunia (ADIP) dengan nilai rencana proyek sebesar Rp 170 miliar.
“KOPI bersama dengan ADIP berencana membentuk konsorsium untuk melaksanakan Proyek Combine Heat and Power, yaitu penyediaan, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga gas kapasitas 4,63 MW yang dikombinasikan dengan boiler dengan kapasitas 2,8 TPH high pressure steam dan 15,74 TPH low pressure steam untuk PT Domas Agrointi Prima (DAP),” tulis manajemen KOPI dalam keterbukaan informasi, yang dikutip Senin (21/2).
Nilai Rencana Proyek Combine Heat and Power oleh KOPI adalah sebesar Rp170.149.750.000 termasuk IDC. Rencana pelaksanaan Proyek Combine Heat and Power oleh KOPI telah memenuhi ketentuan peraturan tentang transaksi material karena nilai rencana transaksi sama dengan 20% atau lebih dari ekuitas KOPI per 30 September 2021.
Baca Juga: Saham-Saham Emiten Komoditas Terbang Tinggi, Mana yang Masih Undervalued?
Berdasarkan Laporan Keuangan KOPI per 30 September 2021, maka persentase nilai Rencana Proyek Combine Heat and Power terhadap ekuitas adalah sebesar 190,97% terhadap jumlah ekuitas KOPI yang sebesar Rp89 miliar.
Sebagai informasi, Mitra Energi Persada Tbk (KOPI) merupakan emiten energi yang menjalankan aktivitas perusahaan holding, perdagangan besar mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya, serta perdagangan besar bahan bakar padat, cair dan gas, dan produk lain yang berkaitan.
KOPI berharap dengan adanya proyek ini dapat mendukung pengembangan Perusahaan di bidang infrastruktur energi. Proyek tersebut juga sesuai dengan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan yang handal dan terpercaya di bidang energi terbarukan (renewable energy). Selain itu, adanya proyek tersebut juga diharapkan menambah pendapatan perseroan.
Dalam laporan penilaian Kantor Jasa Penilai Publik, investasi ini dinilai wajar dan dapat mendatangkan tambahan pendapatan sebesar Rp 14,282 miliar pada tahun 2023, dan Rp 12,977 miliar pada tahun 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
