Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang batubara, PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) mampu mencatatkan kinerja operasional yang cukup positif pada tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan MBAP Chandra Lautan mengaku, angka final produksi batubara MBAP baru akan dirilis bersamaan dengan laporan keuangan perusahaan di tahun 2019. Kendati begitu, ia menyebut, produksi batubara MBAP di tahun lalu mengalami kenaikan sekitar 18% (yoy) secara tahunan.
Baca Juga: Ekspansi tambang batubara diprediksi kembali sepi di tahun ini
Sebagai gambaran, dalam catatan Kontan, produksi batubara MBAP di tahun 2018 lalu berada di level kurang lebih 4 juta ton.
Di tengah harga batubara yang kurang kondusif di tahun lalu, manajemen MBAP mampu menerapkan strategi operasional tambang yang efektif. Ini yang membuat produksi batubara MBAP mengalami peningkatan sepanjang tahun lalu. Memasuki tahun ini, MBAP kembali membidik produksi batubara sebanyak 4 juta ton dengan deviasi sekitar 10%.
Untuk mencapai target tersebut, MBAP menjalankan strategi efisiensi biaya ketat. Hal tersebut untuk mengantisipasi efek pelemahan harga batubara yang kemungkinan masih berlanjut sepanjang tahun ini. Strategi tersebut juga terus diawasi pelaksanaannya secara langsung dan berkala oleh manajemen MBAP.
Baca Juga: Mitrabara Adiperdana (MBAP) targetkan produksi batubara 4 juta ton di 2020
Lebih lanjut, salah satu tantangan bisnis bagi MBAP di tahun ini adalah wabah virus Corona yang mempengaruhi kondisi perekonomian dan konsumsi batubara China. Maklum, dari total pendapatan MBAP di kuartal III-2019 sebesar US$ 196,63 juta, kontribusi dari penjualan batubara ke China mencapai US$ 59,63 juta.
Chandra menyebut, pihaknya terus melakukan observasi dan pemantauan terhadap dampak virus Corona terhadap pasar batubara secara global.
Terlepas dari itu, MBAP mengklaim berkat dukungan tim pemasaran dan keunggulan kualitas batubara, perusahaan ini masih mampu melakukan penjualan komoditas tersebut ke negara-negara lainnya. “Kami tidak fokus pada pemasaran batubara ke China saja,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News