Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) terus berupaya mengembangkan produk baru yang memberi nilai lebih bagi keluarga Indonesia.
CEO MMIX Mengky Mangarek menjelaskan, sebagai perusahaan yang berfokus pada pengembangan produk baby care dan personal hygiene, perseroan berupaya menghadirkan solusi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.
"Kami akan terus berkomitmen untuk menjadi pelaku perubahan di industri FMCG," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (30/10/2025).
Baca Juga: Persaingan Kian Ketat, Industri Farmasi Gencar Lakukan Inovasi
Komitmen itu sepertinya juga diapresiasi pasar seiring catatan positif pada kinerja keuangan perseroan. Semester I 2025, pendapatan tumbuh 41,17% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 97,93 miliar dan bottom line berbalik cetak laba bersih menjadi Rp 1,75 miliar dari rugi bersih Rp 4,5 miliar.
Mengky juga menuturkan bahwa upaya tersebut menghasilkan penghargaan FMCG Game Changer of The Year 2025. Ini sebagai pengakuan atas keberhasilan perseroan dalam inovasi teknologi, R&D, dan kualitas produk yang berorientasi pada konsumen.
"Kami bangga dapat memberikan kontribusi nyata bagi industri nasional," sebutnya.
Gandeng mitra
Dalam memperkuat daya saing industri lokal, Mengky menyebut perusahaan menggandeng mitra dari China dengan memadukan teknologi Jepang dan Jerman. Pabriknya di Tangerang disebut memiliki kapasitas hingga 150 juta popok per bulan atau 800 popok per menit, dengan menerapkan prinsip zero waste serta ramah lingkungan.
Selain meluncurkan produk dengan merek sendiri, MMIX juga menjadi supplier utama house brand (private label) & produk reguler untuk jaringan ritel nasional seperti Alfamart & Indomaret.
"Sinergi dengan ritel modern tersebut turut memperkuat posisi MMI sebagai salah satu motor penggerak industri FMCG modern di Indonesia," sebutnya.
Baca Juga: Pharos Luncurkan Suplemen Nutrisi Sendi
Sejalan dengan visinya, Grow, Share, and Go Bigger, MMIX berkomitmen memperluas jangkauan produk, memperkuat distribusi, serta membawa inovasi Indonesia ke pasar global. Perseroan disebut telah menjajaki potensi ekspor, dan tengah melakukan pendekatan dengan calon pembeli dari Jepang, Korea, hingga Amerika.
Menurutnya pasar ekspor cukup menjanjikan di tengah perang tarif China dan Amerika, sehingga produk Indonesia bisa lebih kompetitif secara harga dan kualitas.
"Karena China dan Amerika tidak stabil dan impor kadang-kadang naik, turun. Sedangkan Indonesia beruntung, kita ada zero tarif untuk bahan baku yang dari Amerika," tutupnya.
Selanjutnya: Harga Emas Naik Pasca Penurunan Bunga The Fed, Investor Cermati Kesepakatan AS-China
Menarik Dibaca: Masyarakat Sipil Dorong Keterwakilan Perempuan di Dewan Energi Nasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


/2022/12/06/82944490.jpg) 
  
  
  
  
  
 











