Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri farmasi digital di Indonesia kini memasuki babak baru. Di tengah meningkatnya tren pembelian obat secara online, masih banyak masyarakat yang mengeluhkan lambatnya respons, rumitnya proses verifikasi, hingga pengiriman yang memakan waktu lama.
Celah inilah yang coba diisi oleh VIVA Apotek dengan menghadirkan inovasi baru di bisnis farmasi berbasis teknologi.
VIVA Apotek resmi meluncurkan layanan WhatsApp Commerce Express 1 Jam, sebuah sistem pemesanan obat cepat berbasis WhatsApp yang diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.
Baca Juga: Industri Farmasi Genjot Inovasi Medis lewat Dukungan Riset Peneliti Muda
Layanan ini dirancang untuk menjawab tantangan utama dalam bisnis kesehatan digital: kecepatan, keamanan, dan kepraktisan.
Melalui fitur ini, pelanggan cukup melakukan pemesanan lewat akun WhatsApp resmi VIVA Apotek. Sistem otomatis akan langsung memproses pesanan tanpa menunggu respon manual. Produk kemudian dikirim dari cabang apotek terdekat dan diantar ke pelanggan hanya dalam waktu satu jam.
“Kami memahami bahwa kesehatan tidak bisa menunggu. Karena itu, kami menghadirkan WhatsApp Commerce Express 1 Jam sebagai revolusi baru dalam belanja kesehatan digital,” ujar Amanda Mardatillah, Chief Marketing Officer VIVA Apotek dalam keterangannya seperti dikutip Rabu (15/10/2025).
Menurut Head of WhatsApp Commerce VIVA Apotek, Muhammad Edi Irfandianto, sistem ini dikembangkan dengan dukungan teknologi Customer Relationship Management (CRM) untuk menghadirkan pengalaman berbelanja yang cepat sekaligus personal.
Baca Juga: CEO Pfizer: Industri Farmasi AS Perlu Bekerja Sama dengan China
“Kami memastikan interaksi pelanggan tidak hanya efisien, tetapi juga aman dan relevan dengan kebutuhan mereka,” ujarnya.
Selain mengandalkan kecepatan layanan, VIVA Apotek juga menekankan aspek keamanan dan keaslian produk.
Seluruh obat dan suplemen yang dikirim berasal langsung dari jaringan apotek resmi VIVA Apotek, sehingga pelanggan tidak perlu khawatir terhadap produk palsu atau tidak terdaftar.
Selanjutnya: Dorong Transformasi Digital, Confluent Dorong Penggunaan Data Real-Time Berbasis AI
Menarik Dibaca: Apa Penyebab Cuaca Panas hingga Hampir 38°C dan Sampai Kapan? Ini Kata BMKG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News