Reporter: Merlinda Riska | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
Jakarta. Pasar internet di Indonesia masih menjanjikan prospek bisnis yang cerah di masa yang akan datang. Keyakinan ini rupanya menggiring Grup MNC untuk ikutan nyemplung ke bisnis internet. Grup MNC menyerahkan pengelolaan bisnis internet di tangan anak perusahaannya, PT MNC Kabel Mediakom.
Tak tanggung-tanggung, grup perusahaan yang terjun di berbagai bisnis ini menggelontorkan investasi US$ 400 juta. Ini adalah dana untuk penyambungan dua juta sambungan kabel fiber optik yang akan dilakukan bertahap.
Penyambungan kabel fiber optik nanti akan menyambung di 15 kota besar. "Separuh atau satu juta sambungan akan ada di kota besar seperti Jakarta," terang Chief Commercial Officer MNC Kabel Mediakom Ade Tjandra kepada KONTAN, pekan lalu.
Sejak Mei yang lalu, sejatinya koneksi internet MNC Kabel yang bertajuk MNC Play sudah dikomersialkan atau soft launching di Sunter dan Kebayoran, Jakarta. "Di kuartal III akan grand launching," kata Ade.
MNC Kabel mengklaim sudah mendekap kurang dari 5.000 pelanggan sejak soft launching. Wilayah lain yang bakal menyusul seperti Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Malang, Bali, Palembang, Medan, dan Lampung.
MNC Kabel merancang, pembangunan broadband berbasis kabel serat optik ini kelak menawarkan teknologi unggul milik ZTE Corporation, yakni gigabit passive optical network (GPON) dan fiber to the home (FTTH). Ade mengklaim, teknologi berjuluk ultra-broadband internet service miliknya mampu menghasilkan kecepatan ko-neksi internet hingga 200 megabyte per detik (Mbps).
Perusahaan ini membanderol tarif berlangganan internet ini beragam, sesuai paket yang dipilih. Termurah, Rp 249.000 per bulan.
Sinergi dengan TV berbayar Indovision
Selain menawarkan akses internet, MNC Kabel juga merancang akan membundel MNC Play dengan televisi berbayar Grup MNC. Oleh karenanya, nanti akan ada sinergi dengan PT MNC Sky Vision Tbk, pemilik televisi berbayar Indovision.
Namun, Ade menjanjikan bakal ada fitur-fitur tambahan yang menjadi keunggulan Indovision berbundel MNC Play. Antara lain, TV on demand, yakni fitur yang memungkinkan untuk menyaksikan siaran televisi di waktu yang diinginkan. Ada pula time shift yaitu fungsi pause, rewind, dan play, sehingga pengguna tidak ketinggalan tayangan favorit.
MNC Kabel membanderol MNC Play berbundel Indovision di harga mulai dari Rp 353.500 per bulan. Layanan ini menyasar kelas masyarkat dengan penghasilan menengah atas, dan berlangganan dengan konsep pasca-bayar.
Sayang, MNC Kabel tak mau blakblakan soal target pendapatannya. Perusahaan ini hanya menyatakan jika bidikan pasar premium masih menggiurkan. Pasalnya penetrasi data di Tanah Air baru 5% sedangkan penetrasi televisi berbayar baru 7%–8%.
MNC Kabel meyakini MNC Play tak akan menjadi kanibal bagi bisnis Indovision. "Justru saling melengkapi, karena nanti ke depannya MNC Play berbasis kabel fiber optic akan difokuskan di perkotaan sedangkan Indovision berbasis satelit akan difokuskan di kawasan rural," papar Ade.
Namun perlu diingat, angan MNC Kabel bisa jadi tak mudah. Pasalnya, selain berjuang memperkenalkan produk, perusahaan ini juga harus bersaing memperebutkan pasar dengan pemain lain yang sudah lebih dulu terjun ke bisnis ini. Sebut saja PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT First Media Tbk, dan PT Supra Primatama Nusantara (Biznet Network).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News