Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mobilitas masyarakat memengaruhi peningkatan penjualan sektor ritel pada 2022. Adapun pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat mobilitas masyarakat makin meningkat.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan mobilitas masyarakat telah meningkat sepanjang 2022, bahkan sebelum PPKM dicabut. "Kami mengukur hampir 69% masyarakat sudah kembali ke retail," ucap dia kepada Kontan, Selasa (24/1).
Roy menyebut otomatis mobilitas masyarakat kembali meningkat seusai dicabutnya PPKM pada akhir tahun 2022. Dengan demikian, makin bertambah banyak masyarakat yang melakukan belanja secara offline atau kembali ke retail.
Baca Juga: Tahun Ini, Aprindo Optimistis Pertumbuhan Kinerja Bisnis Ritel Lebih Baik
"Jadi, setelah dicabut mobilitas masyarakat yang datang ke offline atau retail mencapai 80% sampai 85%," kata dia.
Menurut Roy, hal itu juga yang berdampak terhadap performa penjualan e-commerce yang mengalami penurunan pada 2022 sehingga tak mencapai target.
Dia meyakini mobilitas masyarakat akan tetap menjadi kunci utama pertumbuhan penjualan ritel pada 2023.
Baca Juga: Ekonom: Indonesia Punya Modal Kuat untuk Hadapi Ketidakpastian 2023
Oleh karena itu, diprediksi penjualan ritel 2023 bisa tumbuh 4% sampai 4,5% pada 2023. Proyeksi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan tahun lalu yang hanya berkisar 3% sampai 3,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
