kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Modal utang Rp 400 miliar, PTPP tuntaskan proyek


Kamis, 25 Februari 2016 / 11:29 WIB
Modal utang Rp 400 miliar, PTPP tuntaskan proyek


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT PP Properti Tbk akan terus merealisasikan proyek properti yang sudah mereka rencanakan sepanjang tahun ini. Anak usaha PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) ini baru mendapat modal segar dari utang untuk mendanai proyek.

Pengembang dengan kode saham PPRO ini baru saja mendapat utang dari Bank ICBC sebesar Rp 400 miliar.

Menurut Taufik Hidayat, Direktur Utama PP Properti, menjelaskan, dana pinjaman tersebut akan mereka pergunakan untuk menggarap proyek, baik yang jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu proyek yang akan didanai adalah membangun menara kedua apartemen di proyek properti terpadu Grand Kemala Lagoon di Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat.

Untuk membangun menara kedua tersebut, perusahaan ini bakal mengeluarkan dana sekitar Rp 250 miliar sampai Rp 350 miliar. Nilai proyek menara kedua ini sepadan dengan nilai menara pertama. Sedangkan sisa dari dana pinjaman ini bakal dipakai untuk kebutuhan proyek yang lain.

Selain utang dari Bank ICBC, manajemen PT PP Properti masih berupaya untuk mendapatkan utang dari lembaga keuangan lain. Pinjaman tersebut sifatnya sebagai dana siaga alias standby loan.

Sebab perusahaan ini juga tengah menggarap proyek besar seperti Grand Dharmahusada Lagoon dan Grand Sungkono Lagoon. Kedua proyek ini berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Proyek-proyek ini merupakan bagian dari proyek jangka panjang dari PT PP Properti Tbk.

Hanya Taufik belum bisa memberikan perincian soal berapa total dana utang yang mereka butuhkan untuk stanby loan tersebut. Termasuk lembaga keuangan dan perbankan mana saja yang tengah mereka dekati. "Masih dalam penghitungan," katanya.

Taufik optimistis tidak akan mendapatkan kesulitan saat mencari pendanaan untuk proyek tersebut. Apalagi ia merasa sambutan pasar terhadap dua proyek yang mereka tawarkan hingga saat ini masih cukup positif. Soalnya, kedua proyek ini menyasar segmen kelas menengah atas yang tidak terganggu daya belinya oleh tekanan krisis ekonomi.

Ia mempromosikan banyak investor yang tertarik untuk membeli unit properti yang mereka tawarkan. Manajemen perusahaan ini mengklaim investor tertarik dengan imbal hasil dari ketiga proyek apartemen tersebut, yang rata-rata bisa  mencapai kisaran 10% sampai 15% per tahun.

Sebagai gambaran PP Properti tahun ni membutuhkan belanja modal hingga Rp 1,3 triliun untuk bisa merealisasikan proyek properti mereka. Manajemen perusahaan ini juga akan menganggarkan belanja modal Rp 600 miliar untuk mencari lahan atau landbank anyar.

Pengembang ini menargetkan pertumbuhan bisnis hingga 20% sampai akhir 2016. Apalagi saat ini ada angin segar dari pemerintah dan Bank Indonesia untuk mendorong perbankan memangkas suku bunga kredit mereka. Bila ini berhasil, bisnis properti makin cepat tumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×