kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Modernland gencar belanja lahan


Jumat, 06 Juni 2014 / 10:03 WIB
Modernland gencar belanja lahan
ILUSTRASI. Pelayan melayani konsumen yang akan membeli perhiasan emas di Toko Claudia Perfect Jewellery dan ACC Premium. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Modernland Realty Tbk (MDLN) berencana belanja lahan dalam jumlah besar sepanjang 2014 ini. Pengembang properti ini tengah membidik lahan seluas 900 hektare (ha) di dua lokasi.

Pertama, Modernland akan membeli lahan seluas 600 ha sebagai perluasan kawasan industri Modern Cikande di Serang, Banten. Saat ini, luas areal di kawasan industri ini masih tersisa 450 ha.

Yang kedua, perusahaan ini juga akan membebaskan lahan seluas 300 ha di timur Jakarta. Sayang, manajemen perusahaan ini masih merahasiakan lokasi persisnya. Yang jelas, Modernland mengincar lahan yang luasnya mencapai 1.300 ha.

Di atas lahan ini, MDLN akan mengembangkan proyek residensial serta kawasan industri. "Namun kami memperkirakan akuisisi baru rampung dua tahun atau tiga tahun mendatang," terang Cuncun Wijaya, Hubungan Investor Modernland Realty selepas rapat umum pemegang saham (RUPS), Kamis (5/6).

Dus, untuk mendukung rencana ekspansi bisnis ini, Modernland siap membelanjakan modal hingga Rp 1,3 triliun sepanjang 2014. "Seluruh pendanaan berasal dari kas operasional. Kami belum punya rencana meminjam ke bank," terang Cuncun.

Sampai dengan kuartal I-2014, MDLN baru menyerap belanja modal sebesar Rp 100 miliar untuk ekspansi Modern di Cikande. Sedangkan realisasi akuisisi lahan di timur Jakarta masih nihil.

Meski begitu, Modernland sudah mengantongi restu dari pemegang saham untuk mencari pendanaan eksternal melalui penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Lewat hajatan ini, MDLN akan melepas saham baru paling banyak 1,25 juta unit saham dengan harga Rp 443 per saham.

Alhasil, Modernland berpotensi meraup dana segar hingga Rp 555 miliar. Meski begitu Modern menyatakan belum tahu kapan penerbitan saham baru akan dieksekusi.

Yang jelas, Direktur Modernland LH Freddy Chan bilang perolehan dana ini akan dimanfaatkan untuk modal kerja pembangunan proyek yang sudah berjalan.

Soal target kinerja, perusahaan ini pasang target bisa meraup pendapatan penjualan atau marketing sales Rp 4 triliun sampai akhir tahun ini. Tapi, sampai dengan tiga bulan pertama 2014, MDLN baru memperoleh Rp 500 miliar, atau 12,5% dari target.

Adapun perincian target marketing sales adalah Rp 1,7 triliun berasal dari residensial, Rp 1,1 triliun dari kawasan industri, dan sisanya sebesar Rp 1,2 triliun dari penjualan lahan kepada PT Alam Sutera Realty Tbk.

Untuk mengejar target bisnis residensial, MDLN hanya mengandalkan kota mandiri Jakarta Garden City di Cakung, Jakarta Timur. Pasalnya, sudah tidak ada lahan yang tersisa di proyek residensial lainnya. Sementara proyek residensial yang lahannya baru mau diakuisisi di timur Jakarta diramalkan baru bisa memberi kontribusi penghasilan pada 2016.

Andy K. Natanael, Direktur Modernland menambahkan, pihaknya berencana meluncurkan empat kluster di Jakarta Garden City sepanjang 2014. Masing-masing kluster menempati lahan seluas 4 ha sampai 5 ha.

Bukan hanya itu, setelah melepas lahan kepada peritel asal Jepang AEON Co., Ltd. tahun lalu, MDLN sedang menjajaki dengan peritel lain yang berminat mendirikan gerai di Jakarta Garden City. "Ada lahan seluas 5 ha–6 ha lagi yang kami tawarkan," tandas Andy tanpa bersedia menyebut nama peritel yang akan mendirikan gerai.

Untuk kawasan industri, MDLN membidik penjualan 100 ha lahan tahun ini. Target ini tumbuh hampir dua kali lipat di atas pencapaian tahun lalu seluas 55 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×